STRATEGI PEMBELAJARAN
“Prosedur Pembelajaran”
Dosen : Lina Novita, M.Pd.
KELOMPOK 4
NAMA : Dewi Diani (037112210)
KELAS : II.D
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Sekolah adalah untuk anak didik.
Tugas utama pendidik (guru) adalah mengusahakan agar setiap anak didik dapat
belajar dengan efektif, baik secara individual ataupun secara kelompok.
Artinya, mereka patut merasa betah atau merasa senang belajar di sekolah dan
mereka dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Karena itu diperlukanlah
peran guru dalam mengelola kelas dengan baik agar dapat menunjang terciptanya
proses belajar yang menyenangkan dan pencapaian prestasi belajar yang tinggi
itu.
Pembelajaran
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya oleh proses pembelajaran.
Proses pembelajaran merupakan rangkaian aktivitas dan interaksi antara siswa
dan guru yang dikendalikan melalui perencanaan pembelajaran. Pelaksanaan proses
pembelajaran perlu dilakukan secara sistematis berdasarkan prosedur
pembelajaran yang telah dikembangkan. Oleh karena itu, salah satu kemampuan
yang harus dimiliki oleh guru Sekolah Dasar adalah mampu memahami dan
melaksanakan prosedur pembelajaran dalam pembelajaran kelompok, individual
maupun klasikal. Untuk menerapkan kemampuan tersebut sebaiknya guru mengingat
kembali tentang konsep dan prinsip belajar dan pembelajaran, tentang berbagai
jenis pendekatan belajar dan pembelajaran serta tentang berbagai jenis strategi
belajar mengajar, terutama strategi yang sesuai dengan tuntutan KBK seperti
pembelajaran kontekstual, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis
penemuan (inquiry), pembelajaran berbasis kajian (investigasi)
dan ekspositori.
Secara umum, prosedur pembelajaran
terdiri dari kegiatan awal, kegiatan
inti, dan kegiatan akhir. Ketiga kegiatan tersebut merupakan satu kesatuan
yang utuh dan berurutan dalam membentuk kemampuan yang diharapkan dikuasai
siswa. Oleh karena itu, guru dituntut untuk mampu merancang dan melaksanakan
pembelajaran dengan baik. Secara lebih khusus, Anda diharapkan mampu memberikan
contoh kegiatan :
a.
Prapembelajaran,
b.
Awal pembelajaran,
c.
Inti pembelajaran,
d.
Akhir pembelajaran, dan
e.
Tindak lanjut pembelajaran.
Prosedur
pembelajaran tersebut merupakan proses yang berurutan dalam membentuk kemampuan
siswa sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Salah satu aspek yang
mempengaruhi keberhasilan pembelajaran adalah kemampuan guru dalam mengelola
pembelajaran, dalam prosesnya pengelolaan tersebut harus diarahkan hingga
menjadi suatu proses bermakna dan kondusif dalam pembentukan kemampuan siswa.
Oleh karena itu, kegiatan belajar selain dikembangkan secara sistematis,
efektif dan efisien juga perlu variasi kegiatan sebagai alternatif untuk
menumbuhkembangkan motivasi dan aktivitas siswa dalam belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
KEGIATAN PRA
DAN AWAL PEMBELAJARAN
Kegiatan awal pembelajaran dilaksanakan untuk menciptakan awal pembelajaran
yang efektif yang memungkinkan siswa siap mengikuti proses pembelajaran dengan
baik. Keberhasilan dalam melaksanakan pendahuluan pembelajaran dapat mendukung
proses dan hasil belajar siswa. Kegiatan menyiapkan siswa yang langsung
berkaitan dengan materi yang akan dibahas disebut Kegiatan Awal Pembelajaran.
Sementara itu, kegiatan yang tidak langsung berkaitan dengan materi atau
kompetensi yang kan dibahas disebut Kegiatan Pra-pembelajaran.
A. KEGIATAN PRA PEMBELAJARAN
Kegiatan prapembelajaran atau disebut juga kegiatan prainstruksional adalah
kegiatan pendahuluan pembelajaran yang diarahkan untuk menyiapkan siswa
mengikuti pelajaran. Fungsi kegiatan tersebut utamanya adalah untuk menciptakan
awal pembelajaran yang efektif yang memungkinkan siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran dengan baik. Efisiensi waktu dalam kegiatan
pendahuluan pembelajaran perlu diperhatikan, karena waktu yang tersedia untuk
kegiatan tersebut relatif singkat sekitar 5 (lima) menit. Oleh karena itu, dengan
waktu yang relatif singkat diharapkan guru dapat menciptakan kondisi awal
pembelajaran yang baik, sehingga aktivitas-aktivitas pada awal pembelajaran
tersebut dapat mendukung proses dan hasil pembelajaran siswa. Kegiatan
prapembelajaran biasanya bersifat umum dan tidak berkaitan langsung dengan
kompetensi atau materi yang akan dibahas dalam kegiatan inti pembelajaran.
Upaya yang dapat dilakukan guru pada tahap
prapembelajaran diantaranya adalah sebagai berikut :
1.
Menciptakan
sikap dan suasana kelas yang menarik
Kondisi belajar dapat dipengaruhi oleh sikap guru di depan kelas. Guru
harus memperlihatkan sikap yang menyenangkan supaya siswa tidak merasa tegang,
kaku bahkan takut. Kondisi yang menyenangkan ini harus diciptakan mulai dari
awal pembelajaran sehingga siswa akan mampu melakukan aktivitas belajar dengan
penuh percaya diri tanpa ada tekanan yang dapat menghambat kreativitas
siswa. Di
samping itu, perlu adanya kesiapan maupun penataaan alat-fasilitas kelas yang
memudahkan siswa beraktivitas belajar dalam kelas. Hal kecil juga dapat
berpengaruh terhadap kondisi belajar misalnya kebersihan dan kerapihan tempat
belajar. Memberikan salam di awal pertemuan dan berdoa sebelum pelajaran
dimulai.
2.
Memeriksa
kehadiran siswa/mengabsen
Kegiatan yang biasa dilakukan guru pada jam pertama
pembelajaran adalah mengecek kehadiran siswa. Untuk menghemat waktu dalam
mengecek kehadiran siswa, guru dapat mengajukan
pertanyaan kepada siswa yang hadir tentang siswa yang tidak hadir dan
alasan ketidakhadirannya. Secara tidak langsung guru telah memberikan motivasi
terhadap siswa, berdisiplin dalam mengikuti pelajaran dan membiasakan diri
apabila tidak hadir perlu memberitahukan pada guru yang disampaikan melalui
temannya secara lisan atau tertulis.
3.
Menciptakan
kesiapan belajar siswa
Kegiatan pembelajaran perlu didasari oleh kesiapan
dan semangat belajar siswa. Kesiapan (readinees) belajar siswa merupakan
salah satu prinsip belajar yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa. Ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan guru dalam menciptakan
kesiapan dan semangat dalam belajar siswa, khususnya dalam awal pembelajaran,
alternatif yang perlu dilakukan guru di antaranya:
a) Membantu
atau membimbing siswa dalam mempersiapkan fasilitas/sumber belajar yang
diperlukan dalam kegiatan belajar;
b) Menciptakan
kondisi belajar untuk meningkatkan perhatian siswa dalam belajar;
c) Menujukan
minat dan penuh semangat yang tinggi dalam mengajar;
d) Mengontrol
(mengelola) seluruh aktivitas siswa mulai dari awal pembelajaran;
e) Menggunakan
media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan menarik perhatian
siswa;
f) Mengembangkan
kegiatan belajar yang memungkinkan siswa dapat melakukannya.
4.
Menciptakan
suasana belajar yang demokratis
Pada hakikatnya suasana belajar yang demokratis dapat dikondisikan melalui
pendekatan proses belajar CBSA (Cara Belajar Siswa aktif). Untuk menciptakan
suasana belajar yang demokratis guru harus membimbing siswa agar berani
menjawab, berani bertanya, berani berpendapat atau berani mengeluarkan ide-
ide, dan berani memperlihatkan unjuk kerja (performace). Suasana belajar yang
demokratis harus dikondisikan sejak awal pembelajaran, guru harus selalu
memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan kreativitas.
a.
Melaksanakan
Kegiatan Apersepsi dan atau Melaksanakan Tes Awal
Penilaian awal atau pre tes tujuannya adalah untuk
mengukur dan mengetahui sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan
dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Kemampuan awal tersebut sebagai dasar
untuk kelanjutan bahan pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa. Pelaksanaan
pre tes (tes awal) perlu dilaksanakan untuk dapat menjajagi bahan pelajaran apa
yang sudah dikuasai oleh siswa. Kegiatan guru dalam apersepsi lebih menitik
beratkan pada kegiatan mengulas (secara singkat) tentang bahan pelajaran yang
sudah dipelajari dengan yang akan dipelajari sehingga keterkaitannya dapat
dipahami siswa. Pelaksanaan tes awal perlu memperhatikan waktu yang tersedia
supaya dalam prosesnya tidak mengganggu kegiatan pembelajaran inti. Tes awal
dapat dilakukan dengan cara lisan yang ditujukan pada beberapa siswa yang
dianggap representatif (mewakili) seluruh siswa. Terkadang tes awal dalam
prosesnya selalu dipadukan dengan kegiatan apersepsi. Seperti telah dikemukakan
diatas bahwa apersepsi menekankan pada upaya guru dalam menghubungkan materi
pelajaran yang sudah dimiliki oleh siswa dengan materi yang akan dipelajari
oleh siswa.
Ada beberapa cara yang dapat digunakan dalam
kegiatan apersepsi di antaranya:
1)
Mengajukan pertanyaan tentang bahan
pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya
Pertanyaan yang diajukan harus berhubungan dengan
materi yang sudah dipelajari oleh siswa. Selanjutnya esensi pertanyaan tersebut
harus dapat mengarahkan siswa supaya mampu mengingat kembali tentang bahan
pelajaran yang sudah dipelajari. Setiap pertanyaan dalam apersepsi perlu
dikaitkan dengan informasi atau bahan yang berhubungan dengan lingkungan (kontekstual)
siswa.
2)
Memberikan komentar terhadap jawaban
siswa serta mengulas materi pelajaran yang akan dibahas.
Memberikan komentar terhadap jawaban yang diberikan
oleh siswa maksudnya adalah supaya guru dapat memberikan penguatan serta dapat
lebih memperjelas jawaban itu sendiri, komentar jawaban tersebut secara
bertahap harus dapat mengarahkan siswa pada pokok-pokok materi yang akan
dipelajari.
3)
Membangkitkan motivasi dan perhatian
siswa
Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa merupakan
kegiatan yang perlu dilaksanakan pada setiap tahapan kegiatan pembelajaran.
Khususnya pada tahap awal pembelajaran, siswa perlu difokuskan perhatiannya
yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan motivasi siswa
dalam belajar. Pada umumnya, dalam kegiatan awal pembelajaran sebagian besar
siswa masih belum terfokus perhatiannya, sehingga guru perlu mensiasati agar
mulai pada awal pembelajaran siswa tersebut menjadi memiliki perhatian yang
tinggi terhadap pelajaran. Kondisi tersebut disebabkan karena proses berpikir
siswa masih terkait dengan pelajaran sebelumnya atau dengan kegiatan-kegiatan
yang siswa alami sebelumnya.
B. KEGIATAN AWAL PEMBELAJARAN
Kegiatan
awal pembelajaran adalah kegiatan
yang dilaksanakan untuk menyiapkan siswa yang langsung berkaitan dengan materi
yang akan dibahas. Kegiatan
awal pembelajaran dilaksanakan untuk menyiapkan mental siswa dalam memasuki
kegiatan inti pembelajaran. Selain itu, kegiatan awal dilaksanakan untuk
membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran,
memberikan gambaran yang jelas tentang batas-batas tugas atau kegiatan yang
akan dilaksanakan, dan menunjukkan hubungan antara pengalaman anak dengan
materi yang akan dipelajari. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam
tahap kegiatan awal pembelajaran adalah sebagai berikut :
1. Menimbukan motivasi dan perhatian siswa
Guru perlu
membangkitkan perhatian dan memotivasi siswa sebelum kegiatan berlanjut pada
kegiatan inti. Biasanya pikiran siswa masih teringat pada materi pelajaran yang
dibahas sebelumnya dalam hal ini guru harus jeli menyiasatinya
dengan memfokuskan
perhatian siswa. Misalnya, dengan menyampaikan cerita
yang menimbulkan pertanyaan, menunjukkan gambar atau alat peraga. Dengan
tumbuhnya motivasi pada siswa, proses pembelajaran akan berlangsung lebih
mudah.
2. Memberi acuan
Dalam kaitan dengan kegiatan awal pembelajaran, memberi acuan diartikan
sebagai upaya guru dalam menyampaikan secara spesifik dan singkat gambaran umum
tentang hal-hal yang akan dipelajari dan kegiatan yang akan ditempuh selama pembelajaran
berlangsung. Kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam memberi acuan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
a.
Memberitahukan tujuan (kemampuan) yang diharapkan atau
garis besar materi yang akan dipelajari.
Kegiatan paling awal yang perlu dilakukan guru sebelum membahas pelajaran,
adalah memberitahukan tujuan atau kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa
setelah pembelajaran dilakukan atau garis besar materi yang akan dipelajari
siswa. Dengan informasi tersebut, siswa akan memperoleh gambaran yang jelas
tentang kemampuan yang dikuasai dan ruang lingkup materi yang akan dipelajari.
b.
Menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan
ditempuh siswa
Dengan menyampaikan kegiatan yang
akan dilakukan selama pembelajarann berlangsung, siswa akan terarah usahanya
untuk mencapai kemampuan atau menguasai topik-topik tersebut. Misalnya, jika
dalam pembelajaran akan digunakan diskusi maka guru harus menyampaikan
teknik/prosedur diskusi tersebut jika yang digunakan eksperimen maka guru harus
menyampaikan teknik/prosedur eksperimen atau jika pembelajaran akan berlangsung
dengan kerja kelompok maka guru membentuk kelompok dan menyampaikan
teknik/prosedur kerja kelompok tersebut dan begitu pula dengan
strategi-strategi yang lainnnya. Di samping menyampaikan informasi tentang
kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran berlangsung, guru juga
hendaknya menyampaikan informasi tentang sumber-sumber belajar yang mendukung
dan dapat digunakan oleh siswa.
3. Membuat kaitan (apersepsi)
Siswa akan tertarik terhadap pelajaran yang diberikan apabila mereka
melihat atau hubungan dengan apa yang telah dikenal atau sesuai dengan
pengalaman mereka terrdahulu atau sesuai
dengan minat dan kebutuhan mereka. Ajukan
pertanyaan tentang bahan pelajaran yang mempunyai kaitan dan sudah dipelajari
sebelumnya. Bimbing siswa agar mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan
materi yang akan dibahas jika memang ada. Ceritakan tentang manfaat yang
diperoleh dari materi yang akan dipelajari.
4. Melaksanakan tes awal (pre test)
Hal ini dilakukan
untuk mengukur dan mengetahui sejauh mana bahan pelajaran yang akan dipelajari
sudah dikuasai siswa. Tes ini dapat dilakukan secara lisan. Informasi hasil tes
dapat digunakan untuk menentukan dari mana pembahasan materi baru akan dimulai.
Dalam
keseluruhan proses pembelajaran, alokasi waktu unntuk kegiatan awal
pembelajaran relatif singkat. Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki
kemampuan mendukung proses dan hasil pembelajaran yang optimal. Untuk itu, ada
beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru sejalan dengan tugasnya di sekolah,
khususnya dalam melaksanakan kegiatan awal pembelajaran diantaranya adalah guru
hendaknya :
a. Memahami
latar belakang (termasuk kemampuan) siswa,
b. Dapat
membangkitkan (menarik) perhatian siswa sehingga perhatian terpusat pada
pelajaranyang akan diikutinya,
c. Dapat
memberikan bimbingan belajar secara
kelompok maupun individu,
d. Dapat
menciptakan interaksi edukatif yang efektif sehingga siswa meresakan adanya
suasana belajar yang aman dan menyenangkan,
e. Memberikan
penguatan pada siswa,
f. Menanamkan
disiplin pada siswa.
2. KEGIATAN INTI DALAM PEMBELAJARAN
Seperti telah dikemukakan, bahwa kegiatan inti pembelajaran merupakan
kegiatan yang utama dalam proses pembelajaran atau dalam proses penguasaan
pengalaman belajar (learning experience) siswa. Pada prinsipnya kegiatan inti
dalam pembelajaran adalah suatu proses pembentukan pengalaman dan kemampuan
siswa secara terprogram yang dilaksanakan dalam durasi waktu tertentu.
Kegiatan inti dalam pembelajaran sangat memegang peranan penting untuk
mencapai tujuan pembelajaran maupun dalam membentuk kemampuan siswa yang telah
ditetapkan. Proses kegiatan inti dalam pembelajaran akan menggambarkan tentang
penggunaan strategi dan pendekatan belajar yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran, karena pada hakekatnya kegiatan inti pembelajaran merupakan
implementasi strategi dan pendekatan belajar.
A. Pembahasan Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran
Klasikal
Kegiatan pembelajaran klasikal cenderung digunakan apabila dalam proses
pembelajarannya guru lebih banyak menyajikan materi (eksploratif). Penyajian
dalam pembelajaran klasikal lebih menekankan pada kegiatan pemberian informasi
atau penjelasan materi yang belum dipahami siswa. Salah satu keunggulan
pembelajaran klasikal adalah memberikan kemudahan bagi guru mengorganisasi
materi pelajaran, karena bahan pelajaran tersebut seragam diberikan pada siswa.
Pembelajaran klasikal dapat digunakan
apabila materi pelajaran lebih bersifat informatif atau fakta. Alternatif
metode yang sering digunakan dalam pembelajaran klasikal adalah metode ceramah
dan tanya jawab bervariasi atau metode lain yang dianggap sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran.
1.
Prinsip-prinsip pembelajaran klasikal
a)
Sistematis
b)
Perhatian dan aktivitas
c)
Media pembelajaran
d)
Latihan penugasan
2.
Kegiatan inti dalam pembelajaran klasikal
a)
Menyajikan (presentasi) bahan pelajaran dengan ceramah
bervariasi.
b)
Melakukan asosiasi dan memberikan ilustrasi untuk meningkatkan
pemahaman siswa terhadap bahan pelajaran.
B. Pembahasan Materi Pelajaran Dalam Pembelajaran
Kelompok
Pembelajaran kelompok merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain
dalam bentuk kelompok dengan jumlah siswa antara 4 sampai 6 orang sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan belajar. Pembelajaran kelompok cenderung banyak digunakan
dalam pembelajaran dengan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Di
samping itu, pembelajaran kelompok sangat memungkinkan siswa untuk mengumpulkan
informasi dan membangun pengetahuan secara bekerja sama.
Pembelajaran kelompok sering disebut dengan pembelajaran kooperatif (cooperatif
learning). Berdasarkan teori yang melandasi pembelajaran kelompok, siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep-konsep yang dianggap sulit sebelumnya
melalui belajar secara kelompok dan bekerja sama. Melalui kegiatan kelompok,
secara langsung siswa akan berpikir logis, kritis, dan kooperatif dalam
memberikan alternatif penyelesaian masalah melalui kesepakatan kelompok.
1.
Prinsip-prinsip pembelajaran kelompok
a)
Adanya topik dan permasalahan
b)
Pembentukan kelompok
c)
Kerja sama
d)
Perhatian
e)
Motivasi
f)
Sumber belajar dan fasilitas
g)
Latihan dan tugas.
2.
Kegiatan inti dalam pembelajaran kelompok
a)
Merumuskan masalah berdasarkan topik pembahasan dan
tujuan pembelajaran.
b)
Mengidentifikasi masalah atau sub-sub masalah
berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan.
c)
Analisis masalah berdasarkan sub-sub masalah.
d)
Menyusun laporan oleh masing-masing kelompok.
e)
Presentasi kelompok atau melaporkan hasil diskusi
kelompok kecil pada seluruh kelompok dilanjutkan diskusi kelas yang langsung
dibimbing oleh guru.
f)
Menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan rumusan masalah
dan sub-sub masalah.
C.
Pembahasan materi pelajaran dalam pembelajaran
perseorangan
Kegiatan pembelajaran perseorangan dapat membantu proses pembelajaran yang
mengarah pada optimalisasi kemampuan siswa secara individu. Implementasi
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang didalamnya mencakup implementasi
diversifikasi kurikulum, menuntut adanya penyesuaian pembelajaran dengan
potensi siswa. Diversifikasi kurikulum merupakan suatu kurikulum yang dapat
memeperluas, memperdalam, dan menyesuaikan dengan keragaman kondisi dan
kebutuhan, baik yang menyangkut kemampuan atau potensi siswa maupun yang
menyangkut potensi lingkungan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang
memungkinkan dapat memfasilitasi penyesuaian dengan potensi siswa
(diversifikasi kurikulum) adalah pembelajaran perseorangan. Dengan menerapkan
pembelajaran perseorangan, siswa dapat belajar secara optimal sesuai dengan
potensi yang dimilikinya. Kegiatan pembelajaran perseorangan ditunjukkan untuk
menampung kegiatan pengayaan dan perbaikan (Depdikbud : 1990 : 39).
Pembelajaran perseorangan pada umumnya lebih banyak diterapkan dalam
pemberian tugas adan atau latihan. Dalam pelaksanaannya, setelah menyampaikan
tujuan pembelajaran dan memberikan pengarahan tentang tahapan atau teknik
belajar yang harus ditempuh oleh siswa (kegiatan awal pembelajaran), langkah
selanjutnya (kegiatan inti pembelajaran) yang dilakukan guru adalah sebagai
berikut :
1)
Menjelaskan secara singkat tentang materi pelajaran
yang akan ditugaskan atau yang kan dilatihkan pada siswa.
2)
Memberikan lembaran kerja atau tugas. Pada tahap ini,
guru memberikan bimbingan atau arahan/petunjuk yang sistematis secara lisan dan
tertulis. Selain itu, guru juga hendaknya memberikan stimulus atau dorongan supaya
siswa dapat melakukan interaksi dan asosiasi, sehinngga tugas atau latihan
tersebut dapat dilakukan secara optimal.
3)
Memantau dan menilai kegiatan siswa. Pada kesempatan
ini guru berkeliling memantau kegiatan yang dilakukan siswa, dan memberikan
bantuan atau bimbingan, apa bila ada siswa yang mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tugas atau latihan.
Pada akhir kegiatan pembelajaran,
guru memeriksa dan menilai tugas atau latihan yang telah dikerjakan oleh siswa
serta memberikan balikan terhadap pekerjaan siswa. Guru juga dapat membuat
kesimpulan bersama-sama siswa tentang materi pembelajaran yang telah
ditugaskan.
3. KEGIATAN AKHIR DAN TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN
A. Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir dalam pembelajaran tidak hanya diartikan sebagai kegiatan
untuk menutup pelajaran. Yang lebih penting adalah untuk mengetahui penguasaan
siswa terhadap kompetensi yang diharapkan. Dengan melakukan kegiatan akhir
pembelajaran, guru akan mengetahui kompetensi yang sudah dan yang belum
dikuasai oleh siswa. Kegiatan yang biasa dilakukan guru dalam kegiatan akhir
ini adalah memberikan tes baik lisan maupun tertulis. Selain itu, guru
hendaknya melakukan kegiatan akhir pembelajaran agar siswa memperoleh gambaran
yang utuh tentang pokok-pokok materi yang sudah dipelajarinya.
1) Meninjau Kembali Penguasaan Siswa
Untuk meninjau kembali penguasaan siswa terhadap materi yang telah
dipelajari siswa, guru dapat melakukan dua cara yaitu merangkum (menyimpulkan)
pokok materi atau membuat ringkasan materi pembelajaran. Kegiatan merangkum
(menyimpulkan) dan membuat ringkasan sebaiknya dilakukan oleh siswa di bawah
bimbingan guru sehingga pada saat siswa membuat rangkuman atau kesimpulan atau
ringkasan itu salah atau kurang sempurna, guru dapat membetulkan atau
menyempurnakan rangkuman/kesimpulan/ringkasan yang dibuat siswa.
Dalam melaksanakan kegiatan membuat
rangkuman/kesimpulan/ringkasan, hendaknya memperhatikan kriteria berikut :
a.
Berorientasi pada acuan hasil belajar dan kompetensi
dasar.
b.
Singkat, jelas dan bahasa (tulis/lisan) mudah
dipahami.
c.
Kesimpulan/rangkuman/ringkasan tidak keluar dari topik
yang telah dibahas.
d.
Dapat menggunakan waktu sesingkat mungkin.
2) Melaksanakan Penilaian
Kegiatan penilaian dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan mutlak yang
harus dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran. Melalui kegiatan penilaian
akhir guru akan mengetahui tercapai tindaknya kemampuan yang diharapkan
dikuasai siswa. Oleh karena itu, guru perlu memiliki kemampuan dalam menilai
hasil belajar siswa. Untuk menbetahui penguasaan siswa terhadap kompetensi yang
diharapkan, guru dapat memberikan tes atau meminta siswa untuk membuat
ringkasan atau kesimpulan dari materi yang telah dibahas.
Memberikan tes merupakan salah satu kegiatan akhiryang sering dilakukan
guru. Untuk itu, guru perlu memiliki kemampuan mengembangkan alat evaluasi
untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes yang dilakukan pada akhir pembelajaran disebut
tes akhir (post-test), yaitu tes yang ditujukan untuk mengetahui tingkat
penguasaan siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
B. Kegiatan Tindak Lanjut Pembelajaran
Dari hasil
penilaian dan meninjau kembali penguasaan siswa (kegiatan akhir pembelajaran) , guru akan mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran oleh siswa. Dengan memperhatikan tingkat penguasaan siswa guru
perlu melakukan kegiatan tindak lanjut. Kegiatan tindak lanjut dapat dilakukan di luar jam pelajaran dan disesuaikan
dengan alokasi waktu yang tersedia.
Tujuan dari kegiatan tindak lanjut adalah untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa.
Berikut ini beberapa kegiatan tindak lanjut yang dapat dilakukan guru dalam
upaya mengoptimalkan penguasaan siswa (Ruhimat, 2007).
Adapun
kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan di antaranya :
1. Memberikan
tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah (PR)
Dalam memberikan
tugas dan latihan guru perlu memperhatikan waktu yang tersedia dan kemampuan
yang dimiliki siswa. Berikan tugas sesuai dengan kemampuan siswa, karena
pemberian tugas yang berlebihan dapat membuat siswa frustasi, jenuh, bahkan
akan menurunkan motivasi belajarnya. Setiap pemberian tugas kepada siswa harus berorientasi
pada kompetensi yang harus dicapai dan memberikan manfaat bagi siswa.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru
dalam memberikan tugas kepada siswa:
v
Menentukan
dan menjelaskan secara singkat tentang topik tugas yang akan diberikan kepada
siswa.
v
Menjelaskan
tentang tahapan tugas yang harus dilakukan oleh siswa.
v
Memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang bagian tugas yang belum dipahaminya.
v
Memeriksa
dan membahas setiap tugas yang diberikan.
2.
Membahas kembali materi pelajaran
yang belum dikuasai siswa
Sebagai tindak
lanjut dari adanya kemampuan yang belum dikuasai siswa, guru hendaknya
merancang kegiatan untuk membantu siswa menguasai kemampuan yang belum
dikuasanya. Dalam hal ini ada dua kemungkinan kegiatan yang dapat dilakukan
guru, yaitu:
·
Membahas
materi yang belum dikuasai siswa pada saat itu juga
·
Membahas
materi tersebut pada pertemuan berikutnya.
3.
Membaca materi dari sumber lain
Kegiatan ini
dapat ditugaskan kepada siswa yang belum ataupun yang sudah menguasai
kompetensi yang telah ditetapkan. Agar siswa dapat melaksanakan tugas tersebut
secara maksimal, sebaiknya guru menyiapkan pertanyaan yang harus dijawab siswa
atau meminta siswa membuat laporan hasil membacanya.
4. Memberikan
motivasi atau bimbingan belajar
Guru hendaknya
memberikan bimbingan kepada siswa agar mereka mampu memperbaiki kekurangannya.
Bimbingan tersebut dapat berupa arahan atau petunjuk yang jelas kepada siswa
sehingga tugas yang diberikan dapat diselesaikan secara maksimal. Bimbingan ini
akan menjadi dorongan atau motivasi kepada siswa untuk terus belajar.
5.
Menginformasikan
topik yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya
Hal ini
dilakukan untuk membimbing atau mengarahkan siswa dalam kegiatan belajar yang
dilakukan di luar jam pelajaran. Diharapkan siswa akan mempelajari terlebih
dahulu materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya di rumah sebelum
mengikuti pelajaran di sekolah.
Setelah guru menganggap kegiatan
akhir dan tindak lanjut pembelajaran selesai dilaksanakan secara optimal
dan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan, maka langkah selanjutnya guru
menutup pelajaran. Jika pelajaran berlangsung pada jadwal yang paling akhir,
maka tutuplah pelajaran dengan berdoa bersama siswa.
postingannya bagus,, kalo boleh saran masukin daftar pustakanya jg ya :)
BalasHapusASYIEK JG LAGUNYAA....
BalasHapus