TUGAS
KELOMPOK PENGANTAR PENDIDIKAN
OBSERVASI
DI SDN LAWANGGINTUNG I
DOSEN :
IBU SELVY, S.Pd.
KELOMPOK :III (1.D)
NAMA
KELOMPOK :
o
DewiDiani ( 0371 12 210 )
o
Frisca Oktaviana (
0371 12 002 )
o
IntanPermatasari ( 0371 12 191 )
o
Mestra Melaswari (
0371 12 085 )
o
Wahdan
Abdul Aziz K. ( 0371 12 263 )
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BOGOR
2012
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan
hal yang berurusan langsung dengan pembentukan manusia. Pendidikan akan
menentukan manusia seperti apakah kelak yang akan membangun suatu bangsa dan
akan menjadi suatu wadah pembentukan karakter serta watak yang maju dalam suatu
bangsa. Manusia yang cerdas akan membentuk kemandirian dan kreativitas.
Menyadari bahwa
setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan bagi diri mereka serta
untuk dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang cerdas dan berwawasan. Dan
agar seluruh anak bangsa dapat mengangkat harkat, derajat dan martabat bangsa
Indonesia serta mewujudkan bangsa Indonesia yang madani dan keluar dari
keterpurukan.
Maka Dengan
Berdasarkan UU Sisdiknas No.20 tahun 2003 pada pasal 11 ayat (1) menyatakan
bahwa pemerintah pusat dan daerah wajib untuk memberikan layanan untuk
kemudahan serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap
warga negar tanpa diskriminasi. Hal inilah yang mendasari lahirnya Wajib
Belajar enam tahun kemudian sekarang Wajib Belajar sembilan tahun dan
mencetuskan adanya Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) untuk memudahkan jalannya pendidikan yang selalu tersandung
dengan masalah biaya.
Program BOS dan BOP
ini khusus diperuntukkan bagi masyarakat kalangan bawah yang selama ini selalu
kesulitan untuk menyekolahkan anaknya. Pemerintah membentuk bantuan ini dalam
rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang berpendidikan dan berkualitas.
Dengan adanya dana BOS dan BOP ini maka sekolah tidak diperkenankan memungut
biaya apapun dari orang tua siswa sehingga dapat meringankan masalah hidup
masyarakat yang selalu menjadi momok ini.
Dana BOS tersebut berasal dari APBN (Anggaran Pembiayaan dan Belanja Negara) pemerintah pusat yang sebesar 20%, sedangkan BOP dari dana APBD (Anggaran Pembiayaan dan Belanja Daerah) pemerintah daerah.
Dana BOS tersebut berasal dari APBN (Anggaran Pembiayaan dan Belanja Negara) pemerintah pusat yang sebesar 20%, sedangkan BOP dari dana APBD (Anggaran Pembiayaan dan Belanja Daerah) pemerintah daerah.
Setiap sekolah
diwajibkan membuat laporan untuk mengetahui seberapa besar pemerintah harus
memberikan bantuan kepada setiap sekolah tersebut. Dana tersebut juga
dialokasikan untuk APBS (Anggaran Pembiayaan dan Belanja Sekolah) sehingga
untuk perencanaannya setiap sekolah harus lebih dahulu memberikan laporannya
kepada pemerintah sehingga bantuan yang diberikan kepada sekolah akan sesuai
dengan harapan sekolah. Sebelum disampaikan kepada pemerintah APBS yang
sebelumnya masih berbentuk RAPBS harus disetujui dahulu dalam rapat internal
sekolah kemudian dilanjutkan kepada yang berwenang hingga diputuskan sah
menjadi APBS.
1.2 Perumusan Masalah
a. Berasal dari mana saja keuangan SDN?
b. Di alokasikan kemana sajakah dana yang
tersedia?
c. Bagaimana proses pengelolaan keuangan pada
SDN?
d. Siapa sajakah yang merencanakan
keuangan pada SDN?
e. Komponen apa saja yang terdapat dalam
BOS ?
1.3 Tujuan Observasi
a. Untuk memenuhi tugas pengantar
pendidikan
b. Untuk mengetahui masalah pembiayaan
yang ada Di SDN Lawanggintung I
c. Untuk menemukan solusi dari massalah
pembiayaan di sekolah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sumber Keuangan di Sekolah
Setiap
kegiatan perlu diatur agar kegiatan berjalan tertib, lancar, efektif dan
efisien. Kegiatan di sekolah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan yang
baik. Keuangan di sekolah merupakan bagian yang amat penting karena setiap
kegiatan butuh uang. Keuangan juga perlu diatur sebaik-baiknya. Untuk itu perlu
manajemen keuangan yang baik.
Sebagaimana
yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan manajemen
keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian,pengawasan atau pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen
keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan
dana (Lipham, 1985; Keith, 1991), pelaporan, pemeriksaan dan
pertanggungjawaban. Di dalam manajemen keuangan sekolah terdapat rangkaian
aktivitas terdiri dari perencanaan program sekolah, perkiraan anggaran, dan
pendapatan yang diperlukan dalam pelaksanaan program, pengesahan dan penggunaan
anggaran sekolah.
Manajemen keuangan
dapat diartikan sebagai tindakan pengurusan/ ketatausahaan keuangan yang
meliputi pencatatan , perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan
pelaporan (Depdiknas Ditjen Dikdasmen, 2000). Dengan demikian manajemen
keuangan sekolah merupakan rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai
dari perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban
keuangan sekolah.
Dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh suatu sekolah
sangatlah membutuhkan dana. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan maka juga
akan berdampak bahwa dana yang dibutuhkan sekolah tersebut semakin tinggi. Oleh
karena hal tersebut seluruh pengelola sekolah diwajibkan untuk mampu kreatif
dalam mengelola dana yang didapat agar dapat digunakan sesuai dan tidak
berlebihan juga tidak kurang. Di sekolah terdapat tiga sumber keuangan dan
pembiayaan secara garis besar yang dikelompokkan atas :
Pemerintah, baik pemerintah pusat yang
memberikan BOS (Bantuan Operasional Sekolah), dan daerah yang memberikan BOP
(Bantuan Operasional Pendidikan), yang bersifat umum atau khusus dan
diperuntukkan bagi kepentingan kegiatan pendidikan
masyarakat,ditegaskan dalam Undang-Undang no. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa karena keterbatasan kemampuan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan dana pendidikan, tanggung jawab atas pemenuhan dana pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua.
masyarakat,ditegaskan dalam Undang-Undang no. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa karena keterbatasan kemampuan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan dana pendidikan, tanggung jawab atas pemenuhan dana pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua.
Orang tua atau peserta didik, dimana biasanya sekolahswasta
masih memungut biaya sekolah karena dana dari pemerintah yang dirasa masih kurang
cukup untuk kegiatan operasional, sedangkan untuk sekolah negeri sendiri
ketentuannya adalah tidak boleh memungut biaya apapun dari orang tua atau wali
murid,
Oleh dasar ketergantungan sekolah dengan adanya pembiayaan yang sesuai dan tidak menyimpang maka manajemen keuangan di sekolah harus jelas dan terarah. Agar tidak terjadi penyimpangan biaya dan keuangan maka para manajer keuangan disekolah diperlukan keberadaannya. Melalui kegiatan manajemen keuangan, maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien.
Oleh dasar ketergantungan sekolah dengan adanya pembiayaan yang sesuai dan tidak menyimpang maka manajemen keuangan di sekolah harus jelas dan terarah. Agar tidak terjadi penyimpangan biaya dan keuangan maka para manajer keuangan disekolah diperlukan keberadaannya. Melalui kegiatan manajemen keuangan, maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara efektif dan efisien.
2.2
Hasil Observasi di SDN Lawanggintung I
Observasi pada SDN diadakan dengan cara
wawancara, dibawah ini merupakan pertanyaan beserta jawabannya.
Istrumen
Pertanyaan:
a. Apa saja sumber dana di sekolah ?
b. Untuk apa saja dana BOS digunakan ?
c. Apakah dalam pelaksanaan dana BOS
terdapat kendala?
d. Bagaimana solusi untuk mengatasi
kendala tersebut ?
e. Apakah ada keringanan biaya bagi siswa
yang kurang mampu ?
f.
Apabila
ada kegiatan ekstrakurikuler, apakah siswa dipungut biaya ?
g. Dari mana biaya untuk pembelian buku?
Jawaban :
a. Pada SDN pendanaan mereka dapatkan dari
APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan APBD (Anggaran Pendapatan Belanja
Daerah), APBN di implementasikan melalui BOS (Biaya Operasional Sekolah) dan
APBD di implementasikannya melalui BOP (Biaya Operasional Pendidikan).
b. Dana BOS digunakan untuk :
o
Pengembangan
Standar Isi
o
Pengembangan
Standar Proses
o
Pengembangan
Standar Kompetensi Kelulusan
o
Pengembangan
Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
o
Pengembangan
Standar Sarana Prasarana
o
Pengembangan
Standar Pengelolaan
o
Pengembangan
Standar Pembiayaan
o
Pengembangan
Standar Penilaian
Tambahan:
·
Sekolah
diberikan uang BOS setiap 3 bulan sekali, dan BOP pemberiannya tidak rutin.
Setiap siswa mendapatkan dana BOS sebesar Rr. 100.000/ 3 bulan sedangkan BOP
setiap siswa mendapatkannya Rp. 60.000/bulan.
·
Komponen
anggaran BOS adalah
o
Buku
Pelajaran
o
Pendaftaran
(Lomba/ kegiatan seolah lainnya) peserta didik
o
Kesiswaan
o
Ekskul
o
Sarana
prasarana (hanya sebagian)
o
Pembayaran
guru honorer
o
Pembiayaan
ulangan harian, akhir semester dan akhir tahun.
c. Ada , masalahnya bila dana BOS datang
terlambat maka kegiatan adayang tertunda misalnya kegiatan siswa seperti lomba.
d. Solusinya adalah memprioritaskan
kegiatan yang lebih utama
e. Siswa yang kurang mampu diberikan
keringanan dari pihak sekolah misalnya BSM
(Bantuan Siswa
Miskin).
f.
Iya
di pungut biaya, tetapi masih sesuai dengan kemampuan orang tua siswa agar
tidak membebankannya. Contoh : seperti pemungutan biaya untuk pelaksanaan
kegiatan kenaikan kelas.
KISAH CERITA SUKSES SAYA DAPAT MODAL USAHA DARI KOPERASI GLOBAL NUSANTARA JAKARTA
BalasHapusKetua koperasi global nusantara atas nama bpk drs.h. riswandi.s.e no hp beliau 0853-2174-0123
asalamualaikum saya ingin berbagi cerita kisah sukses saya terima modal usaha dari KOPERASI GLOBAL NUSANTARA yang beralamat'kan di GEDUNG PLAZA SENAYAN JAKARTA lantai 2 A5, Perkenl'kan saya atas nama RIDWAN merupakan pengusaha furnitur yang juga anggota KOPERASI GLOBAL NUSANTARA. Pada awalnya saya bekerja di Jepara selama 2 tahun sebagai pengrajin furnitur, namun sejak 3 tahun belakangan ini, saya mengelola usaha furniturnya sendiri di Pati. Saya memulai usaha ini dengan modal yang terbatas serta gudang kecil dan 8 karyawan. Seiring dengan semangat dan konsistensi kualitas produk ini, saya memiliki cita-cita untuk mengembangkan usaha ini. Sehingga beberapa bulan yang lalu saya ketemu pengusaha sukses yang di sebut bpk H BUDIMAN, Alhamdulillah setelah
saya terbuka dari masalah saya yang lagi terbentur di modal usaha, alhamdulillah beliau memberikan no hp ketua KOPERASI GLOBAL NUSANTARA BELIAU ATAS NAMA DRS.H. RISWANDI S.E No hp beliau. 0853-2174-0123 dan singkat cerita saya'pun memberanikan diri menghubungi beliau dan saya terbuka masalah modal usaha saya, alhamdulillah beliau memberikan 1 berkas pinjaman dana senilai 500 Juta, dan masalah pikbed dana'nya cuman 2% selama 3 tahun pinjaman, jadi pikbed pinjaman total 510.000.000 dan masalah persyaratan beliau hanya minta beberapa copy'an berkas yang pertama Foto copy Kk dan KTP 5 lembar, pas foto 3x4 5 lembar dan bukti adimistrasi pencairan dana senilai 2,5 % dari nilai permohonan dana, dan saya pun sempat berpikir jangan jangan ini penipuan tapi saya juga percaya dan yakin karena orang yan memberi aku no hp beliU adalah orang yang terpercaya dan ternama di PATI JAWA TENGAH jadi saya langsun selesai.kan adm'nya yang 2,5 % total 12.500.000 saya transfer ke rek bendahara koperasi global nusantara langsun ke ibu NOVI YENNI, jadi dari itu saya tetap semangat dapat modal usaha tersebut jadi setelah saya lengkapi persyaratan.nya 1 jam kemudian saya ada tlp langsun dari bpk DRS.H.RISWANDI. S.E untuk saya di perintah'kan cek dana'nya melalui rekening yang saya ajuh'kan sama beliau DRS.H.RISWANDI.S.E alhamdulillah setelah saya cek di perbankan ternyata ini seperti mimpi saldo saya bertambah 500 juta, sekarang saya membangun gudang yang lebih luas agar dapat menambah kapasitas produksi ini. Saat ini furnitur buatan saya sudah tersebar dan dipasarkan di Sumatera dan daerah lainnya. Bagi saya, pinjaman KOPERASI GLOBAL NUSANTARA berdampak sangat positif bagi usahanya hingga bisa meningkatkan kapasitas produksi dan memenuhi permintaan yang sangat tinggi pada saat bulan Lebaran lalu. Pada awalnya hanya berkapasitas produksi untuk 2 truk, saat ini bisa memenuhi permintaan sebanyak 6 truk. Dengan karyawan sebanyak 25 orang, Rukani memiliki rencana untuk ekspansi dan berharap bisa terus menjadi anggota KOPERASI GLOBAL NUSANTARA JAKARTA.
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut