Belajar Kooperatif
(Cooperative Learning) Model Round Robin Brainstroming
Salah satu
model pembelajaran sebagai alternatif utama adalah model coo-perative
learning (model pembelajaran gotong royong). Model ini didasari oleh
falsafah homo homini socius (Lie, 2003:27), yang menekankan
manusia adalah makhluk social yang selalu saling membutuhkan satu sama lain.
Sehingga dengan model cooperative learning ini, berarti melatih para peserta
didik untuk memahami pentingnya arti sebuah kerja sama bagi kelangsungan hidup,
yaitu bahwa tanpa kerja sama manusia tak akan bisa hidup, bahkan tanpa kerja
sama mungkin kehidupan ini sudah punah. Selain itu dalam makalah ini akan
difokuskan model pembalajaran kooperatif tipe Jigsaw. Model pembelajaran
ini telah banyak diteliti dan dari hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan kualitas proses pembelajaran yang signifikan serta peningkatan
prestasi siswa sebagaimana dituliskan dalam penelitian M Imam Fahrudin(2004).
Adapun model
pembelajaran kooperative atau pembelajaran gotong royong lainnya yang dapat
diterapkan diantaranya adalah model pembelajaran Jigsaw, Think Pair
Share, Three-Step Interview, Round Robin Brainstorming, Three-Minute Preview,
Numbered Head Together, Team Pair Solo, Circle the Sage, Partners serta Teams-Games-Tournament
(TGT), dan Student Teams Achievement Divisions (STAD) . Dalam pembelajaran
kooperatif, siswa membangun pengetahuan secara aktif. Siswa tidak menerima
pengetahuan dari guru secara pasif. Dalam hal ini siswa didorong untuk
mengaktifkan struktur kognitifnya untuk membangun sendiri pengetahuan yang
baru. Selain itu siswa dapat berinteraksi dengan teman-temannya untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam memahami materi pelajaran yang
sedang dipelajari. Dengan demikian diharapkan ada ketergantungan positif
diantara para siswa yang dapat menyebabkan pengetahuan yang dipahami oleh salah
seorang siswa dapat dipahami pula oleh semua siswa. Dalam pembelajaran
koperatif siswa mempunyai kesempatan untuk berpikir kreatif.
·
Round Robin Brainstorming atau Rally
Robin
Contoh pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Round Robin Brainstorming
misalnya : berikan sebuah kategori (misalnya “nama-nama sungai di Indonesia)
untuk didiskusikan. Mintalah siswa bergantian untuk menyebutkan item-item yang
termasuk ke dalam kategori tersebut.
Pembelajaran
kooperatif adalah strategi pengajaran yang sukses di mana tim kecil,
masing-masing dengan siswa dari berbagai tingkat kemampuan, menggunakan
berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang subjek.
Setiap anggota tim bertanggung jawab tidak hanya untuk belajar apa yang
diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga menciptakan
suasana prestasi. Siswa bekerja melalui penugasan sampai semua anggota kelompok
berhasil memahami dan menyelesaikannya.
1.
Penelitian
telah menunjukkan bahwa teknik pembelajaran kooperatif:
·
Mempromosikan belajar siswa dan prestasi
akademik
·
Meningkatkan retensi siswa
·
Meningkatkan kepuasan siswa dengan pengalaman
belajar mereka
·
Membantu siswa mengembangkan keterampilan dalam
komunikasi lisan
·
Mengembangkan keterampilan sosial siswa
·
Mempromosikan diri siswa-esteem
·
Membantu untuk mempromosikan hubungan ras
positif
2.
Lima Unsur
Pembelajaran Kooperatif :
Hal ini hanya dalam kondisi tertentu yang usaha koperasi dapat diharapkan untuk menjadi lebih produktif daripada upaya kompetitif dan individualistis. Kondisi tersebut adalah:
Hal ini hanya dalam kondisi tertentu yang usaha koperasi dapat diharapkan untuk menjadi lebih produktif daripada upaya kompetitif dan individualistis. Kondisi tersebut adalah:
a.
Interdependensi
Positif (tenggelam atau berenang bersama-sama)
Upaya setiap
anggota kelompok yang diperlukan dan sangat diperlukan untuk sukses kelompok. Setiap
anggota kelompok memiliki kontribusi yang unik untuk membuat ke upaya bersama
karenanya sumber daya atau peran dan
tanggung jawab tugas.
b.
Interaksi
Face-to-Face (mempromosikan keberhasilan masing-masing)
·
Secara lisan menjelaskan bagaimana
memecahkan masalah
·
Pengajaran pengetahuan seseorang dengan yang
lain
·
Memeriksa pemahaman
·
Membahas konsep yang dipelajari
·
Menghubungkan hadir dengan pembelajaran masa
lalu
c.
Individu
& Kelompok Akuntabilitas (ada tumpangan! Ada kemalasan sosial)
·
Menjaga ukuran kelompok kecil. Semakin kecil
ukuran kelompok, semakin besar akuntabilitas individu mungkin.
·
Memberikan tes individu untuk setiap siswa.
·
Acak memeriksa siswa secara lisan dengan
memanggil satu siswa untuk mempresentasikan hasil kerja nya kelompok untuk guru
(di hadapan kelompok) atau ke seluruh kelas.
·
Mengamati setiap kelompok dan merekam frekuensi
yang setiap anggota-kontribusi untuk kerja kelompok.
·
Menetapkan satu siswa dalam setiap kelompok
peran checker. Checker meminta anggota kelompok lain untuk menjelaskan alasan
dan alasan yang mendasari jawaban kelompok.
·
Setelah siswa mengajarkan apa yang mereka
pelajari kepada orang lain.
d.
Interpersonal
Skills & Kecil-Group
·
Keterampilan sosial harus diajarkan:
·
Kepemimpinan
·
Pengambilan keputusan
·
Membangun kepercayaan
·
Komunikasi
·
Keterampilan pengelolaan konflik
e.
Kelompok
Pengolahan
Anggota
kelompok mendiskusikan seberapa baik mereka mencapai tujuan mereka dan
memelihara hubungan kerja yang efektif.
DAFTAR PUSTAKA
tengkiu..
BalasHapusJadi siapa pencetus dari teknik round robin ?? Mohon cantumkan teorinya
BalasHapusIya kak.. siapa ya pencetus teknik Round Robin Brainstorming?
BalasHapusRoundrobin dikembangkan oleh kagan tahun 1990. Model ini menuntut guru untuk membuat pertanyaan yang bisa memunculkam banyak jawaban dan menyebar keseluruh siswa
Hapus