BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini
banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan
maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi
kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola
pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya maka akan terjadi beberapa
hambatan dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang
disampaikan pendidik.
Karakteristik perkembangan anak yang berada di kelas
awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini
merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat
penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong
sehingga akan berkembang secara optimal.
Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya
pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol
tubuh dan keseimbangannya. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas
awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan
obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata,
senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap
ruang dan waktu
Salah satu aspek perkembangan anak usia Sekolah Dasar (SD) yang perlu mendapat perhatian khusus adalah perkembangan kariernya. Aspek ini perlu mendapatkan perhatian khusus agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahaminya, lebih-lebih dalam melakukan stimulasinya. Asumsi yang mendasari pikiran ini adalah bahwa pemahaman yang keliru tentang karier pada anak usia SD akan memunculkan stimulasi yang tidak tepat. Jika stimulasi tidak tepat maka sangat mungkin perjalanan karier anak mengalami hambatan.
Salah satu aspek perkembangan anak usia Sekolah Dasar (SD) yang perlu mendapat perhatian khusus adalah perkembangan kariernya. Aspek ini perlu mendapatkan perhatian khusus agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahaminya, lebih-lebih dalam melakukan stimulasinya. Asumsi yang mendasari pikiran ini adalah bahwa pemahaman yang keliru tentang karier pada anak usia SD akan memunculkan stimulasi yang tidak tepat. Jika stimulasi tidak tepat maka sangat mungkin perjalanan karier anak mengalami hambatan.
B. Identifikasi Masalah
Ada pun identifikasi masalah ini adalah :
·
Bagaimana
kegiatan belajar mengajar,kondisi yang ada di sekolah dan ekstrakulikuler yang
ada di sekolah yang kami observasi?
C.
Lokasi dan Waktu
Permintaan izin : Rabu 19 juni 2013 pukul : 10.30 WIB
Observasi : jum’at 21
juni 2013 pukul : 07.30-09.00
WIB
D.
Tujuan
Tujuan observasi yang
kami lakukan adalah :
·
Mengetahui Siswa yang
berprestasi dan yang bermasalah di sekolah yang kami observasi tersebut
·
Mengamati perkembangan siswa di sekolah dan di rumah, serta
mewawancarai Kepala sekolah, guru, murid serta orang tua murid.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Karakteristik dan Fase Perkembangan Anak
Anak usia SD (6-12 tahun) disebut sebagai
masa anak-anak (midle childhood). Pada masa inilah disebut sebagai
usia matang bagi anak-anak untuk belajar. Hal ini dikarenakan anak-anak
menginginkan untuk menguasai kecakapan-kecakapan baru yang diberikan oleh guru
di sekolah. Simanjuntak dan Pasaribu (1983: 68) menegaskan bahwa salah satu
tanda permulaan periode bersekolah ini ialah sikap anak terhadap keluarga tidak
lagi egosentris melainkan objektif dan empiris terhadap dunia luar. Jadi dapat
disimpulkan bahwa telah ada sikap intelektualitas sehingga mas ini disebut
periode intelektual. Hal ini sejalan dengan pendapat Nasution (1995: 44) bahwa
masa usia sekolah ini sering disebut sebagai masa intelektual atau masa
keserasian sekolah. Pada masa ini secara relatif anak-anak mudah untuk
dididik daripada masa sebelumnya dan sesudahnya.
Memahami tentang murid berarti
memahami gejala atau kondisi yang dimiliki. Untuk mengetahui
karakteristik gerak siswa SD, terlebih dahulu perlu untuk memahami tingkat
perkembangan siswa SD menurut tingkat usianya. Secara umum sifat siswa SD
antara lain:
1.
Mempunyai sifat patuh terhadap aturan.
2. Kecenderungan untuk memuji diri sendiri.
3. Suka membandingkan diri dengan orang lain.
4. Jika tidak dapat menyelesaikan tugas, maka tugas tersebut dianggap tidak
penting.
5. Realistis, dan rasa ingin tahu yang besar.
6. Kecenderungan melakukan kegiatan kehidupan yang bersifat praktis dan nyata
(Depdikbud, 1978).
Pada jenjang pendidikan SD dapat diperinci menjadi dua
fase, yaitu:
a.
Masa kelas rendah SD, kira-kira umur 6 tahun atau 7 tahun - umur 9 tahun atau 10 tahun.
1)
Secara khusus karakteristik siswa SD kelas
rendah (kelas 1, kelas 2, dan kelas 3) adalah sebagai berikut:
a)
Karakteristik umum
1.
Waktu reaksinya lambat
2.
Koordinasi otot tidak sempurna
3.
Suka berkelahi
4.
Gemar bergerak, bermain, memanjat
5.
Aktif bersemangat terhadap bunyi-bunyian
yang teratur
b)
Karakteristik kecerdasan
1.
Kurangnya kemampuan pemusatan perhatian
2.
Kemauan berpikir sangat terbatas
3.
Kegemaran untuk mengulangi macam-macam
kegiatan
c)
Karakteristik sosial
1.
Hasrat besar terhadap hal-hal yang
bersifat drama
2.
Berkhayal dan suka meniru
3.
Gemar akan keadaan alam
4.
Senang akan cerita-cerita
5.
Sifat pemberani
6.
Senang mendapat pujian
d)
Kegiatan gerak yang dilakukan
1.
Menirukan.Anak-anakSDpada tingkat rendah,
dalam bermain senang menirukan sesuatu yang dilihatnya. Gerak-gerak apa yang
dilihat di TV ataupun gerak-gerak yang secara langsung dilakukan oleh orang
lain, teman ataupun binatang.
2.
Manipulasi. Anak-anak kelas rendah secara
spontan menampilkan gerak-gerak dari objek yang diamatinya. Tetapi dari
pengamatan objek tersebut anak menampilkan gerak yang disukainya.
b.
Masa kelas tinggi SD, kira-kira umur 9 tahun atau 10 tahun - umur 12
tahun atau 13
tahun. Sedangkan karakteristik anak SD pada
tingkat tinggi memiliki sedikit persamaan dengan kelas rendah. Karakteristik kelas tinggi yang dimaksud antara lain:
a)
Karakteristik umum
1.
Waktu reaksinya cepat
2.
Koordinasi otot sempurna
3.
Gemar bergerak dan bermain
b)
Karakteristik kecerdasan
1.
Mempunyai kemampuan pemusatan perhatian
2.
Kemampuan berpikir lebih banyak
c)
Karakteristik sosial
1.
Tidak suka pada hal-hal yang bersifat
drama
2.
Gemar pada lingkungan sosial
3.
Senang pada cerita-cerita lingkungan
sosial
4.
Sifat pemberani tetapi masih menggunakan
logika
d)
Kegiatan gerak yang dilakukan
1.
Anak memiliki kemamouan dalam menampilkan
suatu kegiatan yang lebih tinggi. Jadi mempunyai kemampuan untuk
mengekspresikan dari kegiatan yang dilakukan.
2.
Artikulasi (articulation).
B. Perkembangan Tugas Anak Usia Sekolah Dasar
Pada kajian psikologi pendidikan Muhammad
Surya (1992: 13) mengelompokkan ada tiga ciri utama pada masa SD, yaitu:
a.
Dorongan anak untuk keluar rumah dan masuk
kedalam kelompok sebaya.
b.
Keadaan fisik yang mendorong anak untuk
masuk kedalam dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan.
c.
Dorongan mental untuk memasuki dunia
konsep-konsep, logika, simbol dan komunikasi secara dunia.
Sejalan dengan tiga ciri utama diatas, maka perkembangan tugas pada usia SD
diantaranya:
1.
Mempelajari keterampilan fisik yang
diperlukan untuk permainan.
2. Membina sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai suatu organisme
yang sedang berkembang.
3. Belajar bergaul dengan teman sebaya.
4. Belajar berperan sebagai pria atau wanita secara tepat.
5. Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis, dan berhitung
dengan baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.
6. Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
7. Mengembangkan kata hati, moral, dan skala-skala nilai.
8. Mencapai kemerdekaan pribadi.
9. Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial.
C.
Karakteristik Perkembangan
Sebagai calon guru SD, sangat perlu
mempelajari karakteristik perkembangan anak usia SD.
1.
Karakteristik Perkembangan siswa kelas 1 dan 2
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
|
Ø Aktif dan mudah gembira
|
Ø Menyenangi bakerja dengan menggunakan tangan
|
Ø Memperlihatkan rasa bangga yang besar dalam bekerja
|
Ø Memperlihatkan kekuasaan yang dimilikinya
|
Ø Ingin menjadi yang pertama
|
Ø Memiliki waktu yang terbatas terhadap minat dan mudah bosan
|
Ø Memiliki perasaan yang mudah tersakiti
|
Ø Ketertarikan sesuatu untuk disentuh dan dirasakan
|
Ø Menginginkan persetujuan teman sekelas dan guru
|
Ø Sangat menyenangi permainan imajinatif, tari, cerita dan permainan
|
2.
Karakteristik Perkembangan siswa kelas 3 dan 4
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
|
Ø Koordinasi mata dan tangan telah terimprovisasi
|
Ø Penggunaan otot kecil telah lebih baik
|
Ø Menjadi sadar akan perbedaan tiap orang
|
Ø Secara umum pembelajaran akan lebih responsif, teratur dan kerjasama
|
Ø Siswa sudah memisahkan bentuk berdasarkan jenis kelamin
|
Ø Menyenangi buku komik
|
Ø Kemampuan untuk konsentrasi pada masa ini lebih lama
|
Ø Mengembangkan minat dalam bepergian
|
Ø Mengembangkan perasaan humor
|
Ø Memiliki kegemaran dan mengumpulkan
|
3.
Karakteristik Perkembangan siswa kelas 5 dan 6
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
|
Ø Mulai banyak menkonsentrasikan diri berdasarkan minat individu dan
dimulai dari minat individu
|
Ø Hal yang diminati pada masa ini berkaitan dengan kegiatanyang berhubungan
dengan gender
|
Ø Mengembangkan minat di luar rumah dan sekolah, masyarakat dan dunia yang
lebih luas
|
Ø Mulai tumbuh sikap kritis dan mandiri
|
Ø Mulai adanya emosi yang kritis dan perubahan fisik
|
Ø Tumbuh kegemaran mengumpulkan karya seni
|
Ø Mulai adanya fase hero dan semangat heroik
|
Ø Pengembangan kepekaan pada nilai, kepekaan akan nilai baik dan buruk
|
Ø Bertambahnya minat dan lamanya dalam bekerja
|
D.
Hasil Observasi dan Wawancara


Foto profil MI Nurusysyafa’at
Sebelum kami mengadakan observasi, kami membuat
surat pengantar terlebih dahulu kepada pihak Tata Usaha (TU) di FKIP pada
tanggal 19 Juni 2013 pada pukul 10.30 WIB. Besok paginya kami langsung
mengadakan observasi di sekolah MI Nurusysyafa’at pada tanggal 21 Juni 2013
yang beralamat di Jalan Batutulis Bogor, pukul 07.30-09.00 WIB.
Tepat pukul 07.20 kami tiba di sekolah tersebut,
kami langsung perizinan kepada pihak sekolah terutama kepada Kepala Sekolah
(Kepsek) dan kepada guru-guru yang berada di kantor. Kami di sambut dengan baik
oleh semua pihak sekolah dan kami langsung diizinkan untuk memulai observasi
tersebut setelah berbincang-bincang terlebih dahulu.
Kami diizinkan untuk masuk di dalam ruangan
pengawas tempat untuk kami duduk dan wawancara nanti, pada saat itu sekolah
tersebut tampak sedang sibuk terlihat diruang kantor guru dan Kepala Sekolah
karena pada saat kami observasi sedang diadakannya acara wisuda bagi anak TK
yang merupakan tempatnya masih di sekolah tersebut. Maka, pada observasi kami
tersebut banyak kekurangan-kekurangan terutama foto dokumentasi dan wawancara
kepada orang tua peserta didik dan untuk melengkapinya wawancara kepada orang
tua peserta didiknya kami melakukannya di luar sekolah dan bukan bukan
merupakan salah satu orang tua peserta didik di sekolah tersebut karena kami
menganggap pertanyaan wawancara yang kami buat tidak berhubungan dengan sekolah
melainkan berhubungan langsung antara orang tua dan anak ketika dirumah yang
merupakan tentang karier anan usia SD seperti pada tema makalah kelompok kami
sebelumya.
1. Wawancara dengan Kepala Sekolah


Wawancara pertama kami mulai dengan Kepala Sekolah
(Kepsek) yang bernama Bapak H.Hasan Basri, inilah hasil wawancara kami dengan
beliau :
a. Prestasi apa saja yang pernah diraih siswa ?
Jawab : membaca al-qur’an pada tingkat kecamatan
b. Exstrakulikuler apa saja yang ada di sekolah
ini dan banyak di minati siswa?
Jawab : yaitu yang utama keagamaan seperti : aqidah
akhlak, bahasa arab, fiqih, alqur’an hadits (rohis).
c. Masalah apa saja yang ada di sekolah ini yang
berhubungan dengan perkembangan peserta didik ?
Jawab :sejauh ini tidak ada masalah terhadap perkembangan
peserta didik
d. Siswa kelas berapa yang cenderung mempunyai
masalah dalam hal belajar atau tingkah laku ?
Jawab : kelas 3 yang cenderung mempunyai banyak
masalah mungkin di karenakan kelas 3 itu lagi aktif-aktifnya dalam belajar
maupun bertingkah laku.
e. Seorang siswa yang berprestasi, apakah di
berikan sebuah penghargaan yang bisa dibanggakan untuk dirinya sendiri?
Jawab : tentu saja ya, mungkin untuk siswa yang
berprestasi itu dengan memberikan suatu keringanan dalam pembayaran maupun yang
lainnya.
Dan juga dengan memberikan suatu cendramata berupa alat tulis atau
juga suatu hadiah.
f. Bagaimana cara mengatasi kurangnya fasilitas
untuk menunjang keberhasilan siswa ?
Jawab : dengan usaha sendiri, tetapi di sisi lain
juga orang tua murid ikut berpartisipasi dalam membantu karena bantuan dana
minim sekali atau terbatas.
g. Pengaruh yang paling menghambat belajar siswa?
Jawab : ada siswa yang suka bermain Play station
(PS) yaitu mengatasinya dengan cara menasehati anak dan juga menegur orang tua
murid atau menanyakan kepada orang tua agar bisa menasehati bersama-sama.
h. Apakah terdapat jam pelajaran tambahan diluar
jam pelajaran ?
Jawab : pada les tambahan biasanya di berikan untuk
kelas 5 dan kelas 6 saja
i. Bagaimana cara mengatasi siswa yang bermasalah
?
Jawab : sama dengan cara menasehati si anak
tersebut dan juga bicara dengan orang tua siswa yang bermasalah dan menanyak
kepada orang tua apakah di ruma juga si anak seperti itu
2.
Wawancara dengan wali kelas


Wawancara kedua dengan wali kelas V (Lima) dan III
(Tiga) yang bernama ibu Sulistiya Ningsih, wawancara ini kami laksanakan dengan
teman kami yang berbeda kelompok dengan kami karena untuk pengefektifan waktu
ibu Sulistiya Ningsih yang sedang sibuk, maka kami laksanakan secara bersamaan.
inilah hasil wawancara kami dengan beliau :
a. Bagaimana perkembangan seluruh siswa dalam
belajar ?
Jawab : tergantung kepada individunya masing-masing
ada yang berkembang secara pesat
tetapi ada juga yang malas dalam proses belajar
b. Bagaiman cara mengatasi siswa yang sulit dalam
memahami pelajaran ?
c. Jawab
: biasanya
dengan cara di bimbing dan diarahkan dalam belajar sehingga perhatiannya lebih
kepada siswa yang belum memahami pelajaran antara laki-laki dan perempuan tentu memiliki
kepribadian yang berbeda.
d.
Bagaimana
perbandingan laki-laki dan perempuan
dalam sikap ketika belajar?
Jawab : bisanya perempuan lebih rajin, dan lebih
cepat menangkap pelajaran sedangkan laki-laki biasanya lebih cenderung aktif.
e.
Bagimana
perkembangan siswa dalam hal fisik?
Jawab : selama ini tidak ada
f. Bagaimana menurut ibu jika ada seorang murid
yang mempunyai bakat atau cita-citanya, tetapi ia tidak bisa melanjutkannya?
Jawab : mungkin di beri sedikit bantuan untuk dia
melanjutkan pendidikan dan juga mengarahkan agar bakatnya itu bisa lebih
dikembangkan.
g.
Bila
ada siswa yang kurang paham pada pelajaran bagaimana tindakan ibu mengatasinya?
Jawab : dengan memberikan nasehat dan membimbingnya
sampai si murid mengerti dan paham tentang materi yang diberikan.
h.
Apakah
ada siswa yang mempunyai bakat ? dan apakah bakat tersebut dikembangkan?
Jawab : ada, namun si anak tersebut masih dalam malu-malu
sehingga belum dapat di kembangkan bakat yang di miliki si anak tersebut.
i.
Apakah
laki-laki atau perempuan yang cenderung memiliki bakat ?dan bakat apa yang di
miliki?
Jawab : sama saja, tetapi jika anak laki-laki itu
biasanya di bidang olah raga seperti bermain sepak boleh berbeda dengan
perempuan biasanya ia cenderung masih malu-malu tetapi ada bakat yang sudah
terlihat atau menonjol sehingga tinggal dikembangkan saja.
j.
Jika
ada siswa yang kurang aktif atau pendiam bagaimana cara ibu untuk mengajak
murid supaya aktif dan bersosialisasi dengan temannya?
Jawab : yaitu dengan cara diadakannya bermain games
sehingga anak bisa cenderung lebih aktif dan tidak jenuh atau bosan.
k.
Jika
ada siswa yang berprestasi , apa reward yang ibu berikan ?
jawab : dengan memberikan makanan atau alat tulis
dan juga hadiah berupa kado.
3. Wawancara dengan salah satu
peserta didik/siswa


Gambar dan foto bersama dengan Asri Halimatul Syadiah.
Wawancara ketiga dengan salah satu siswi kelas V (Lima) yang bernama Asri
Halimatul Syadiah, inilah hasil wawancaranya :
a.
Pelajaran apa yang Asri suka ?
Jawab : Asri suka pelajaran akidah akhlak, hadist dan matematika.
b.
Apakah Asri pernah menjuarai
kelas atau ekstrakurikuler yang ada di sekolah?
Jawab : pernah, Asri pernah mendapatkan juara kelas ke-2 pada kelas 3 tetapi Asri
belum menjuarai dalam bidang ekstrakurikuler karena disini tidak ada
ekstrakurikuler.
c.
Setelah Asri mendapat
prestasi/juara di kelas, apakah ibu guru memberikan suatu hadiah selamat untuk
Asri?
Jawab : iyah kak, Asri mendapat hadiah dari ibu guru.
d.
Apa cita-cita yang Asri inginkan
? dan alasan memilih cita-cita tersebut?
Jawab : cita-cita Asri ingin menjadi seorang guru mata pelajaran agama islam,
karena Asri ingin bisa mengajar kepada anak-anak (siswa).
e.
Aktifitas apa yang dilakukan Asri
ketika dirumah sehabis pulang dari sekolah ?
Jawab : biasanya Asri belajar kembali pelajaran yang sudah diajarkan guru di
sekolah, selanjutnya menonton tv dan kadang-kadang membantu pekerjaan ibu
dirumah.
f.
Apa Asri sering main bersama
teman-teman selain di sekolah, yaitu di rumah ?
Jawab : jarang kak, Asri lebih suka diam di rumah dan menonton tv kalau Asri tidak
belajar.
g.
Selain belajar di sekolah dan di
rumah, apa yang Asri lakukan untuk meningkatkan pelajaran yang Asri sukai?
Jawab : Asri mengikuti pengajian di madrasah bersama teman-teman.
h.
Asri punya keinginan tidak untuk
melanjutkan sekolah lagi nantinya ?
Jawab : iyah, Asri ingin melanjutkan sekolah lagi ke SMP dan seterusnya kak sampai
Asri bisa menjadi seorang guru.
Dari hasil wawancara tersebut dapat simpulkan,
keinginan atau cita-cita Asri untuk menjadi seorang guru agama merupakan sudah
masuk dalam perencanaan kariernya untuk masa depan, walau di sekolah tersebut
terdapat kekurangan dalam bidang ekstrakurikuler tapi Asri meningkatkan
prestasinya dalam bidang intrakurikulernya dalam mata pelajaran akidah akhlak
dan hadist yang cocok dengan cita-citanya untuk menjadi guru agama, selain
dalam mata pelajarannya perencanaan kariernya sudah mulai terarah dengan
bersekolah di MI yang ilmu agamanya lebih mendalam dan jumlah mata pelajaran
agama lebih banyak di banding dengan Sekolah Dasar Negeri.
4. Wawancara dengan orangtua peserta
didik/siswa

Foto
profil orangtua siswa.
Wawancara keempat dengan orangtua siswa, yang
bernama ibu Endah dan anaknya yang bernama Diana siswi kelas VI SD. Inilah
hasil wawacaranya dengan beliau :
a.
Apakah ibu memberikan perhatian
khusus kepada anak yang berhubungan dengan bakatnya ?
Jawab : iya, saya selalu memberikan motivasi pada anak saya untuk selalu belajar
dan lebih mendalami bakat atau kemampuan yang dimilikinya. Tetapi, tidak
bersifat memaksa hanya ketika anak saya sedang jenuh dengan tugas-tugas sekolahnya atau di waktu luang
ketika tidak ada tugas atau libur sekolah saja, karena walau bagaimanapun
prestasi belajar di sekolah lebih utama dari pada hobinya menurut saya.
b.
Memang hobi atau bakat apa yang
dimiliki anak ibu tersebut?
Jawab : hobi anak saya yaitu renang dan bermain bulu tangkis, ia sering
melakukannya pada waktu libur sekolah, saat bermain dengan teman-temannya atau
di sela-sela waktu setelah pulang sekolah.
c.
Apakah ibu memfasilitasi minat
atau bakatnya tersebut?
Jawab : tidak terlalu memfasilitasi, tapi banyak cara untuk saya agar dia bisa
mengembangkan bakatnya tersebut dengan cara memperbolehkan ia mengikuti renang
bersama teman-temannya dan membelikan seperangkat alat untuk ia bermain bulu
tangkis, serta mengizinkan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di
sekolah.
d.
Lalu, bagaimana cara ibu agar
anak tidak mengabaikan tugasnya di sekolah yaitu belajar mata pelajaran yang
ada di sekolah?
Jawab : saya selalu memberikan nasehat dan motivasi untuk mendorongnya agar tidak
lupa dengan tugas-tugasnya di sekolah, karena itu terpenting daripada hobi
seperti sebelumya saya sudah katakan. Setiap malam sebelum tidur pukul 20.00
wib setelah ia pulang mengaji dari madrasah, saya menyuruhnya untuk membaca
buku pelajaran walau saya sering mengingatkan terkadang ia lupa dan malas untuk
belajar, tapi saya memberikan sebuah motivasi dan akhirnya ia mau belajar
dengan sendirinya tanpa saya suruh lagi.
e.
Masalah apa saja yang sering
dihadapi si anak ketika belajar dirumah?
Jawab : malas, karena ia lebih suka pada hobi atau ekstrakurikulernya di sekolah daripada
kegiatan intrakurikulernya yang ada di sekolah. Tetapi ia tidak melupakan
kewajibannya sebagai siswa untuk belajar pelajaran yang di sekolahnya atau
mengerjakan tugas-tugasnya, hanya satu pelajaran yang ia sukai yaitu Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA).
f.
Kegiatan ekstrakurikuler apa saja
yang diikuti oleh anak ibu?
Jawab : PMR, bulu tangkis dan Pramuka.
g.
Cita-cita apa yang inginkan anak
ibu?
Jawab : anak saya ingin menjadi seorang dokter, makanya ia mengikuti PMR juga di
sekolahnya.
h.
Bagaimana cara ibu untuk
mengarahkan kariernya/cita-citanya untuk masadepannya nanti?
Jawab : setelah lulus nanti, saya akan menyekolahkan anak saya ke SMPN dan
melanjutkan ke SMAN karena SMA sudah memasuki program jurusan saya menginginkan
anak saya masuk jurusan IPA agar sesuai dengan cita-citanya menjadi seorang
dokter dan pelajaran yang selalu ia sukai, setelah lulus SMA nanti saya berniat
ingin mengkuliahkannya ke AKBID atau apalah yang sesuai dan ia sukai karena
saya tidak mau memaksa walau bagaimanapun itu hak anak saya, saya hanya
mendukung untuk kariernya nanti.
Dapat disimpulkan, orangtua yang mendukung karier
seorang anak merupakan salah satu keberhasilann, tetapi fasilitas juga salah
satu faktor pendukungnya, anak akan bisa jika kedua orangtua selalu memberikan
bimbingan dan motivasi dan juga orangtua mengarahkan bakat dan minatnya untuk
masadepannya nanti. Perencanaan orangtua terhadap karier anak akan membantu
proses belajar si anak lebih terarah.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sebagai seorang calon guru profesional tentunya dituntut untuk menguasai
kompetensi yang handal di bidangnya. Kompetensi yang dimaksud diantaranya
adalah kompetensi pedagogik, sosial, profesional serta kepribadian. Dengan
kompetensi pedagogik, maka guru diharapkan untuk dapat memahami siswanya.
Anak-anak usia SD (6-12 tahun) merupakan masa dimana anak-anak terlibat
dengan dua dunia yaitu dunia bermain dan belajar. Pada masa ini, anak-anak
mudah untuk dididik dari masa sebelumnya dan sesudahnya. Untuk itulah seorang
guru perlu memahami sifat khas yang dimiliki anak didiknya baik kelas rendah
maupun kelas tinggi. Untuk inilah maka seorang guru dituntut memahami perkembangan
tugas apa yang perlu dilakukan anak pada masa ini sehingga guru dapat
memperlakukan anak dengan tepat dalam proses pembelajaran.
Pengetahuan guru tentang karakteristik, fase dan perkembangan tugas anak
usia SD sangat diperlukan untuk pembelajaran pendidikan dan kariernya
kelak. Hal ini dikarenakan dengan mamahami
karakteristik, fase dan perkembangan tugas anak usia SD, guru dapat memberikan
tugas sesuai dengan karakteristik perkembangan dari masing-masing kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Noehi. 1995. Psikologi Pendidikan.Jakarta:
Universitas Terbuka
Simanjuntak, B. Dan Pasaribu, I.L. 1983. Psikologi Perkembangan
(Dasar Psikologi Kriminil).Bandung: Tarsito
Siswoyo, Dwi. 2007. Kaidah-Kaidah Pendidikan.Jakarta:
Triwarsana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar