Sabtu, 06 Juli 2013

MODEL PEMBELAJARAN ROUND ROBIN BRAINSTROMING



Belajar Kooperatif (Cooperative Learning) Model Round Robin Brainstroming
Salah satu model pembelajaran sebagai alternatif utama adalah  model coo-perative learning (model pembelajaran gotong royong). Model ini didasari oleh falsafah homo homini socius (Lie, 2003:27), yang menekankan manusia adalah makhluk social yang selalu saling membutuhkan satu sama lain. Sehingga dengan model cooperative learning ini, berarti melatih para peserta didik untuk memahami pentingnya arti sebuah kerja sama bagi kelangsungan hidup, yaitu bahwa tanpa kerja sama manusia tak akan bisa hidup, bahkan tanpa kerja sama mungkin kehidupan ini sudah punah. Selain itu dalam makalah ini akan difokuskan  model pembalajaran kooperatif tipe Jigsaw. Model pembelajaran ini telah banyak diteliti dan dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran yang signifikan serta peningkatan prestasi siswa sebagaimana dituliskan dalam penelitian M Imam Fahrudin(2004).
Adapun model pembelajaran kooperative atau pembelajaran gotong royong lainnya yang dapat diterapkan diantaranya adalah model pembelajaran Jigsaw, Think  Pair Share, Three-Step Interview, Round Robin Brainstorming, Three-Minute Preview, Numbered Head Together, Team Pair Solo, Circle the Sage, Partners serta Teams-Games-Tournament (TGT), dan Student Teams Achievement Divisions (STAD) . Dalam pembelajaran kooperatif, siswa membangun pengetahuan secara aktif. Siswa tidak menerima pengetahuan dari guru secara pasif. Dalam hal ini siswa didorong untuk mengaktifkan struktur kognitifnya untuk membangun sendiri pengetahuan yang baru. Selain itu siswa dapat berinteraksi dengan teman-temannya untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam memahami materi pelajaran yang sedang dipelajari. Dengan demikian diharapkan ada ketergantungan positif diantara para siswa yang dapat menyebabkan pengetahuan yang dipahami oleh salah seorang siswa dapat dipahami pula oleh semua siswa. Dalam pembelajaran koperatif siswa mempunyai kesempatan untuk berpikir kreatif.
·         Round Robin Brainstorming atau Rally Robin
Contoh pelaksanaan model pembelajaran kooperatif Round Robin Brainstorming misalnya : berikan sebuah kategori (misalnya “nama-nama sungai di Indonesia) untuk didiskusikan. Mintalah siswa bergantian untuk menyebutkan item-item yang termasuk ke dalam kategori tersebut.
Pembelajaran kooperatif adalah strategi pengajaran yang sukses di mana tim kecil, masing-masing dengan siswa dari berbagai tingkat kemampuan, menggunakan berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang subjek. Setiap anggota tim bertanggung jawab tidak hanya untuk belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan belajar, sehingga menciptakan suasana prestasi. Siswa bekerja melalui penugasan sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan menyelesaikannya.

1.      Penelitian telah menunjukkan bahwa teknik pembelajaran kooperatif:
·         Mempromosikan belajar siswa dan prestasi akademik
·         Meningkatkan retensi siswa
·         Meningkatkan kepuasan siswa dengan pengalaman belajar mereka
·         Membantu siswa mengembangkan keterampilan dalam komunikasi lisan
·         Mengembangkan keterampilan sosial siswa
·         Mempromosikan diri siswa-esteem
·         Membantu untuk mempromosikan hubungan ras positif
2.      Lima Unsur Pembelajaran Kooperatif :
Hal ini hanya dalam kondisi tertentu yang usaha koperasi dapat diharapkan untuk menjadi lebih produktif daripada upaya kompetitif dan individualistis. Kondisi tersebut adalah:
a.      Interdependensi Positif (tenggelam atau berenang bersama-sama)
Upaya setiap anggota kelompok yang diperlukan dan sangat diperlukan untuk sukses kelompok. Setiap anggota kelompok memiliki kontribusi yang unik untuk membuat ke upaya bersama karenanya sumber daya  atau peran dan tanggung jawab tugas.
b.      Interaksi Face-to-Face (mempromosikan keberhasilan masing-masing)
·          Secara lisan menjelaskan bagaimana memecahkan masalah
·         Pengajaran pengetahuan seseorang dengan yang lain
·         Memeriksa pemahaman
·         Membahas konsep yang dipelajari
·         Menghubungkan hadir dengan pembelajaran masa lalu
c.         Individu & Kelompok Akuntabilitas (ada tumpangan! Ada kemalasan sosial)
·         Menjaga ukuran kelompok kecil. Semakin kecil ukuran kelompok, semakin besar akuntabilitas individu mungkin.
·         Memberikan tes individu untuk setiap siswa.
·         Acak memeriksa siswa secara lisan dengan memanggil satu siswa untuk mempresentasikan hasil kerja nya kelompok untuk guru (di hadapan kelompok) atau ke seluruh kelas.
·         Mengamati setiap kelompok dan merekam frekuensi yang setiap anggota-kontribusi untuk kerja kelompok.
·         Menetapkan satu siswa dalam setiap kelompok peran checker. Checker meminta anggota kelompok lain untuk menjelaskan alasan dan alasan yang mendasari jawaban kelompok.
·         Setelah siswa mengajarkan apa yang mereka pelajari kepada orang lain.
d.      Interpersonal Skills & Kecil-Group
·         Keterampilan sosial harus diajarkan:
·         Kepemimpinan
·         Pengambilan keputusan
·         Membangun kepercayaan
·         Komunikasi
·         Keterampilan pengelolaan konflik
e.       Kelompok Pengolahan
Anggota kelompok mendiskusikan seberapa baik mereka mencapai tujuan mereka dan memelihara hubungan kerja yang efektif.



DAFTAR PUSTAKA


4 komentar:

  1. Jadi siapa pencetus dari teknik round robin ?? Mohon cantumkan teorinya

    BalasHapus
  2. Iya kak.. siapa ya pencetus teknik Round Robin Brainstorming?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Roundrobin dikembangkan oleh kagan tahun 1990. Model ini menuntut guru untuk membuat pertanyaan yang bisa memunculkam banyak jawaban dan menyebar keseluruh siswa

      Hapus