Senin, 01 Juli 2013

observasi perkembangan peserta didik

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didiknya maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik.
Karakteristik perkembangan anak yang berada di kelas awal SD adalah anak yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini ini merupakan masa perkembangan anak yang pendek tetapi merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini  seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara optimal.
Karakteristik perkembangan anak pada kelas satu, dua dan tiga SD biasanya pertumbuhan fisiknya telah mencapai kematangan, mereka telah mampu mengontrol tubuh dan keseimbangannya. Untuk perkembangan kecerdasannya anak usia kelas awal SD ditunjukkan dengan kemampuannya dalam melakukan seriasi, mengelompokkan obyek, berminat terhadap angka dan tulisan, meningkatnya perbendaharaan kata, senang berbicara, memahami sebab akibat dan berkembangnya pemahaman terhadap ruang dan waktu
            Salah satu aspek perkembangan anak usia Sekolah Dasar (SD) yang perlu mendapat perhatian khusus adalah perkembangan kariernya. Aspek ini perlu mendapatkan perhatian khusus agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahaminya, lebih-lebih dalam melakukan stimulasinya. Asumsi yang mendasari pikiran ini adalah bahwa pemahaman yang keliru tentang karier pada anak usia SD akan memunculkan stimulasi yang tidak tepat. Jika stimulasi tidak tepat maka sangat mungkin perjalanan karier anak mengalami hambatan.




B.   Identifikasi Masalah
Ada pun identifikasi masalah ini adalah :
·         Bagaimana kegiatan belajar mengajar,kondisi yang ada di sekolah dan ekstrakulikuler yang ada di sekolah yang kami observasi?

C.   Lokasi dan Waktu
Permintaan izin : Rabu 19 juni 2013 pukul : 10.30 WIB
Observasi          : jum’at 21 juni 2013 pukul : 07.30-09.00 WIB

D.   Tujuan
Tujuan observasi yang kami lakukan adalah :
·         Mengetahui Siswa yang berprestasi dan yang bermasalah di sekolah yang kami observasi tersebut
·         Mengamati perkembangan siswa di sekolah dan di rumah, serta mewawancarai Kepala sekolah, guru, murid serta orang tua murid.

















BAB II
PEMBAHASAN
A.      Karakteristik dan Fase Perkembangan Anak
Anak usia SD (6-12 tahun) disebut sebagai masa anak-anak (midle childhood). Pada masa inilah disebut sebagai usia matang bagi anak-anak untuk belajar. Hal ini dikarenakan anak-anak menginginkan untuk menguasai kecakapan-kecakapan baru yang diberikan oleh guru di sekolah. Simanjuntak dan Pasaribu (1983: 68) menegaskan bahwa salah satu tanda permulaan periode bersekolah ini ialah sikap anak terhadap keluarga tidak lagi egosentris melainkan objektif dan empiris terhadap dunia luar. Jadi dapat disimpulkan bahwa telah ada sikap intelektualitas sehingga mas ini disebut periode intelektual. Hal ini sejalan dengan pendapat Nasution (1995: 44) bahwa masa usia sekolah ini sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian sekolah. Pada masa ini secara relatif anak-anak mudah untuk dididik daripada masa sebelumnya dan sesudahnya.
Memahami tentang murid berarti memahami  gejala atau kondisi yang dimiliki. Untuk mengetahui karakteristik gerak siswa SD, terlebih dahulu perlu untuk memahami tingkat perkembangan siswa SD menurut tingkat usianya. Secara umum sifat siswa SD antara lain:
1.    Mempunyai sifat patuh terhadap aturan.
2.    Kecenderungan untuk memuji diri sendiri.
3.    Suka membandingkan diri dengan orang lain.
4.    Jika tidak dapat menyelesaikan tugas, maka tugas tersebut dianggap tidak penting.
5.    Realistis, dan rasa ingin tahu yang besar.
6.    Kecenderungan melakukan kegiatan kehidupan yang bersifat praktis dan nyata (Depdikbud, 1978).




Pada jenjang pendidikan SD dapat diperinci menjadi dua fase, yaitu:
a.     Masa kelas rendah SD, kira-kira umur 6 tahun atau 7 tahun - umur 9 tahun atau 10 tahun.
1)    Secara khusus karakteristik siswa SD kelas rendah (kelas 1, kelas 2, dan kelas 3) adalah sebagai berikut:
a)    Karakteristik umum
1.    Waktu reaksinya lambat
2.    Koordinasi otot tidak sempurna
3.    Suka berkelahi
4.    Gemar bergerak, bermain, memanjat
5.    Aktif bersemangat terhadap bunyi-bunyian yang teratur
b)    Karakteristik kecerdasan
1.    Kurangnya kemampuan pemusatan perhatian
2.    Kemauan berpikir sangat terbatas
3.    Kegemaran untuk mengulangi macam-macam kegiatan
c)    Karakteristik sosial
1.    Hasrat besar terhadap hal-hal yang bersifat drama
2.    Berkhayal dan suka meniru
3.    Gemar akan keadaan alam
4.    Senang akan cerita-cerita
5.    Sifat pemberani
6.    Senang mendapat pujian
d)    Kegiatan gerak yang dilakukan
1.    Menirukan.Anak-anakSDpada tingkat rendah, dalam bermain senang menirukan sesuatu yang dilihatnya. Gerak-gerak apa yang dilihat di TV ataupun gerak-gerak yang secara langsung dilakukan oleh orang lain, teman ataupun binatang.
2.    Manipulasi. Anak-anak kelas rendah secara spontan menampilkan gerak-gerak dari objek yang diamatinya. Tetapi dari pengamatan objek tersebut anak menampilkan gerak yang disukainya.

b.    Masa kelas tinggi SD, kira-kira umur 9 tahun atau 10 tahun - umur 12 tahun atau 13 tahun. Sedangkan karakteristik anak SD pada tingkat tinggi memiliki sedikit persamaan dengan kelas rendah. Karakteristik kelas tinggi yang dimaksud antara lain:
a)    Karakteristik umum
1.    Waktu reaksinya cepat
2.    Koordinasi otot sempurna
3.    Gemar bergerak dan bermain
b)    Karakteristik kecerdasan
1.    Mempunyai kemampuan pemusatan perhatian
2.    Kemampuan berpikir lebih banyak
c)    Karakteristik sosial
1.    Tidak suka pada hal-hal yang bersifat drama
2.    Gemar pada lingkungan sosial
3.    Senang pada cerita-cerita lingkungan sosial
4.    Sifat pemberani tetapi masih menggunakan logika
d)    Kegiatan gerak yang dilakukan
1.    Anak memiliki kemamouan dalam menampilkan suatu kegiatan yang lebih tinggi. Jadi mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan dari kegiatan yang dilakukan.
2.    Artikulasi (articulation).
B.       Perkembangan Tugas Anak Usia Sekolah Dasar
Pada kajian psikologi pendidikan Muhammad Surya (1992: 13) mengelompokkan ada tiga ciri utama pada masa SD, yaitu:
a.    Dorongan anak untuk keluar rumah dan masuk kedalam kelompok sebaya.
b.    Keadaan fisik yang mendorong anak untuk masuk kedalam dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan.
c.    Dorongan mental untuk memasuki dunia konsep-konsep, logika, simbol dan komunikasi secara dunia.


Sejalan dengan tiga ciri utama diatas, maka perkembangan tugas pada usia SD diantaranya:
1.    Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan.
2.    Membina sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai suatu organisme yang sedang berkembang.
3.    Belajar bergaul dengan teman sebaya.
4.    Belajar berperan sebagai pria atau wanita secara tepat.
5.    Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis, dan berhitung dengan baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.
6.    Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
7.    Mengembangkan kata hati, moral, dan skala-skala nilai.
8.    Mencapai kemerdekaan pribadi.
9.    Mengembangkan sikap terhadap kelompok dan lembaga sosial.
C.      Karakteristik Perkembangan
Sebagai calon guru SD, sangat perlu mempelajari karakteristik perkembangan anak usia SD.
1.    Karakteristik Perkembangan siswa kelas 1 dan 2
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
Ø  Aktif dan mudah gembira
Ø  Menyenangi bakerja dengan menggunakan tangan
Ø  Memperlihatkan rasa bangga yang besar dalam bekerja
Ø  Memperlihatkan kekuasaan yang dimilikinya
Ø  Ingin menjadi yang pertama
Ø  Memiliki waktu yang terbatas terhadap minat dan mudah bosan
Ø  Memiliki perasaan yang mudah tersakiti
Ø  Ketertarikan sesuatu untuk disentuh dan dirasakan
Ø  Menginginkan persetujuan teman sekelas dan guru
Ø  Sangat menyenangi permainan imajinatif, tari, cerita dan permainan


2.    Karakteristik Perkembangan siswa kelas 3 dan 4
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
Ø  Koordinasi mata dan tangan telah terimprovisasi
Ø  Penggunaan otot kecil telah lebih baik
Ø  Menjadi sadar akan perbedaan tiap orang
Ø  Secara umum pembelajaran akan lebih responsif, teratur dan kerjasama
Ø  Siswa sudah memisahkan bentuk berdasarkan jenis kelamin
Ø  Menyenangi buku komik
Ø  Kemampuan untuk konsentrasi pada masa ini lebih lama
Ø  Mengembangkan minat dalam bepergian
Ø  Mengembangkan perasaan humor
Ø  Memiliki kegemaran dan mengumpulkan
3.    Karakteristik Perkembangan siswa kelas 5 dan 6
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
Ø  Mulai banyak menkonsentrasikan diri berdasarkan minat individu dan dimulai dari minat individu
Ø  Hal yang diminati pada masa ini berkaitan dengan kegiatanyang berhubungan dengan gender
Ø  Mengembangkan minat di luar rumah dan sekolah, masyarakat dan dunia yang lebih luas
Ø  Mulai tumbuh sikap kritis dan mandiri
Ø  Mulai adanya emosi yang kritis dan perubahan fisik
Ø  Tumbuh kegemaran mengumpulkan karya seni
Ø  Mulai adanya fase hero dan semangat heroik
Ø  Pengembangan kepekaan pada nilai, kepekaan akan nilai baik dan buruk
Ø  Bertambahnya minat dan lamanya dalam bekerja



D.      Hasil Observasi dan Wawancara
 
Foto profil MI Nurusysyafa’at

Sebelum kami mengadakan observasi, kami membuat surat pengantar terlebih dahulu kepada pihak Tata Usaha (TU) di FKIP pada tanggal 19 Juni 2013 pada pukul 10.30 WIB. Besok paginya kami langsung mengadakan observasi di sekolah MI Nurusysyafa’at pada tanggal 21 Juni 2013 yang beralamat di Jalan Batutulis Bogor, pukul 07.30-09.00 WIB.
Tepat pukul 07.20 kami tiba di sekolah tersebut, kami langsung perizinan kepada pihak sekolah terutama kepada Kepala Sekolah (Kepsek) dan kepada guru-guru yang berada di kantor. Kami di sambut dengan baik oleh semua pihak sekolah dan kami langsung diizinkan untuk memulai observasi tersebut setelah berbincang-bincang terlebih dahulu.
Kami diizinkan untuk masuk di dalam ruangan pengawas tempat untuk kami duduk dan wawancara nanti, pada saat itu sekolah tersebut tampak sedang sibuk terlihat diruang kantor guru dan Kepala Sekolah karena pada saat kami observasi sedang diadakannya acara wisuda bagi anak TK yang merupakan tempatnya masih di sekolah tersebut. Maka, pada observasi kami tersebut banyak kekurangan-kekurangan terutama foto dokumentasi dan wawancara kepada orang tua peserta didik dan untuk melengkapinya wawancara kepada orang tua peserta didiknya kami melakukannya di luar sekolah dan bukan bukan merupakan salah satu orang tua peserta didik di sekolah tersebut karena kami menganggap pertanyaan wawancara yang kami buat tidak berhubungan dengan sekolah melainkan berhubungan langsung antara orang tua dan anak ketika dirumah yang merupakan tentang karier anan usia SD seperti pada tema makalah kelompok kami sebelumya.
1.    Wawancara dengan Kepala Sekolah
Gambar pada saat wawancara dengan Kepala Sekolah.
Wawancara pertama kami mulai dengan Kepala Sekolah (Kepsek) yang bernama Bapak H.Hasan Basri, inilah hasil wawancara kami dengan beliau :
a.    Prestasi apa saja yang pernah diraih siswa ?
Jawab : membaca al-qur’an pada tingkat kecamatan
b.    Exstrakulikuler apa saja yang ada di sekolah ini dan banyak di minati siswa?
Jawab : yaitu yang utama keagamaan seperti : aqidah akhlak, bahasa arab, fiqih, alqur’an hadits (rohis).
c.    Masalah apa saja yang ada di sekolah ini yang berhubungan dengan perkembangan peserta didik ?
Jawab :sejauh ini tidak ada masalah terhadap perkembangan peserta didik
d.    Siswa kelas berapa yang cenderung mempunyai masalah dalam hal belajar atau tingkah laku ?
Jawab : kelas 3 yang cenderung mempunyai banyak masalah mungkin di karenakan kelas 3 itu lagi aktif-aktifnya dalam belajar maupun bertingkah laku.
e.    Seorang siswa yang berprestasi, apakah di berikan sebuah penghargaan yang bisa dibanggakan untuk dirinya sendiri?
Jawab : tentu saja ya, mungkin untuk siswa yang berprestasi itu dengan memberikan suatu keringanan dalam pembayaran maupun yang lainnya.
Dan juga dengan memberikan suatu cendramata berupa alat tulis atau juga suatu hadiah.
f.     Bagaimana cara mengatasi kurangnya fasilitas untuk menunjang keberhasilan siswa ?
Jawab : dengan usaha sendiri, tetapi di sisi lain juga orang tua murid ikut berpartisipasi dalam membantu karena bantuan dana minim sekali atau terbatas.
g.    Pengaruh yang paling menghambat belajar siswa?
Jawab : ada siswa yang suka bermain Play station (PS) yaitu mengatasinya dengan cara menasehati anak dan juga menegur orang tua murid atau menanyakan kepada orang tua agar bisa menasehati bersama-sama.
h.    Apakah terdapat jam pelajaran tambahan diluar jam pelajaran ?
Jawab : pada les tambahan biasanya di berikan untuk kelas 5 dan kelas 6 saja
i.      Bagaimana cara mengatasi siswa yang bermasalah ?
Jawab : sama dengan cara menasehati si anak tersebut dan juga bicara dengan orang tua siswa yang bermasalah dan menanyak kepada orang tua apakah di ruma juga si anak seperti itu

2.    Wawancara dengan wali kelas
Gambar pada saat wawancara dengan wali kelas.
Wawancara kedua dengan wali kelas V (Lima) dan III (Tiga) yang bernama ibu Sulistiya Ningsih, wawancara ini kami laksanakan dengan teman kami yang berbeda kelompok dengan kami karena untuk pengefektifan waktu ibu Sulistiya Ningsih yang sedang sibuk, maka kami laksanakan secara bersamaan. inilah hasil wawancara kami dengan beliau :
a.    Bagaimana perkembangan seluruh siswa dalam belajar ?
Jawab : tergantung kepada individunya masing-masing ada yang       berkembang secara pesat tetapi ada juga yang malas dalam proses belajar
b.    Bagaiman cara mengatasi siswa yang sulit dalam memahami pelajaran ?
c.    Jawab : biasanya dengan cara di bimbing dan diarahkan dalam belajar sehingga perhatiannya lebih kepada siswa yang belum memahami pelajaran antara laki-laki dan perempuan tentu memiliki kepribadian yang berbeda.
d.    Bagaimana perbandingan laki-laki dan perempuan  dalam sikap ketika belajar?
Jawab : bisanya perempuan lebih rajin, dan lebih cepat menangkap pelajaran sedangkan laki-laki biasanya lebih cenderung aktif.
e.   Bagimana perkembangan siswa dalam hal fisik?
Jawab : selama ini tidak ada
f.     Bagaimana menurut ibu jika ada seorang murid yang mempunyai bakat atau cita-citanya, tetapi ia tidak bisa melanjutkannya?
Jawab : mungkin di beri sedikit bantuan untuk dia melanjutkan pendidikan dan juga mengarahkan agar bakatnya itu bisa lebih dikembangkan.
g.    Bila ada siswa yang kurang paham pada pelajaran bagaimana tindakan ibu mengatasinya?
Jawab : dengan memberikan nasehat dan membimbingnya sampai si murid mengerti dan paham tentang materi yang diberikan.
h.    Apakah ada siswa yang mempunyai bakat ? dan apakah bakat tersebut dikembangkan?
Jawab : ada, namun si anak tersebut masih dalam malu-malu sehingga belum dapat di kembangkan bakat yang di miliki si anak tersebut.
i.      Apakah laki-laki atau perempuan yang cenderung memiliki bakat ?dan bakat apa yang di miliki?
Jawab : sama saja, tetapi jika anak laki-laki itu biasanya di bidang olah raga seperti bermain sepak boleh berbeda dengan perempuan biasanya ia cenderung masih malu-malu tetapi ada bakat yang sudah terlihat atau menonjol sehingga tinggal dikembangkan saja.
j.      Jika ada siswa yang kurang aktif atau pendiam bagaimana cara ibu untuk mengajak murid supaya aktif dan bersosialisasi dengan temannya?
Jawab : yaitu dengan cara diadakannya bermain games sehingga anak bisa cenderung lebih aktif dan tidak jenuh atau bosan.
k.    Jika ada siswa yang berprestasi , apa reward yang ibu berikan ?
jawab : dengan memberikan makanan atau alat tulis dan juga hadiah berupa kado.
3.    Wawancara dengan salah satu peserta didik/siswa
 

Gambar dan foto bersama dengan Asri Halimatul Syadiah.
Wawancara ketiga dengan salah satu siswi kelas V (Lima) yang bernama Asri Halimatul Syadiah, inilah hasil wawancaranya :
a.    Pelajaran apa yang Asri suka ?
Jawab : Asri suka pelajaran akidah akhlak, hadist dan matematika.
b.    Apakah Asri pernah menjuarai kelas atau ekstrakurikuler yang ada di sekolah?
Jawab : pernah, Asri pernah mendapatkan juara kelas ke-2 pada kelas 3 tetapi Asri belum menjuarai dalam bidang ekstrakurikuler karena disini tidak ada ekstrakurikuler.
c.    Setelah Asri mendapat prestasi/juara di kelas, apakah ibu guru memberikan suatu hadiah selamat untuk Asri?
Jawab : iyah kak, Asri mendapat hadiah dari ibu guru.
d.    Apa cita-cita yang Asri inginkan ? dan alasan memilih cita-cita tersebut?
Jawab : cita-cita Asri ingin menjadi seorang guru mata pelajaran agama islam, karena Asri ingin bisa mengajar kepada anak-anak (siswa).
e.    Aktifitas apa yang dilakukan Asri ketika dirumah sehabis pulang dari sekolah ?
Jawab : biasanya Asri belajar kembali pelajaran yang sudah diajarkan guru di sekolah, selanjutnya menonton tv dan kadang-kadang membantu pekerjaan ibu dirumah.
f.     Apa Asri sering main bersama teman-teman selain di sekolah, yaitu di rumah ?
Jawab : jarang kak, Asri lebih suka diam di rumah dan menonton tv kalau Asri tidak belajar.
g.    Selain belajar di sekolah dan di rumah, apa yang Asri lakukan untuk meningkatkan pelajaran yang Asri sukai?
Jawab : Asri mengikuti pengajian di madrasah bersama teman-teman.
h.    Asri punya keinginan tidak untuk melanjutkan sekolah lagi nantinya ?
Jawab : iyah, Asri ingin melanjutkan sekolah lagi ke SMP dan seterusnya kak sampai Asri bisa menjadi seorang guru.

Dari hasil wawancara tersebut dapat simpulkan, keinginan atau cita-cita Asri untuk menjadi seorang guru agama merupakan sudah masuk dalam perencanaan kariernya untuk masa depan, walau di sekolah tersebut terdapat kekurangan dalam bidang ekstrakurikuler tapi Asri meningkatkan prestasinya dalam bidang intrakurikulernya dalam mata pelajaran akidah akhlak dan hadist yang cocok dengan cita-citanya untuk menjadi guru agama, selain dalam mata pelajarannya perencanaan kariernya sudah mulai terarah dengan bersekolah di MI yang ilmu agamanya lebih mendalam dan jumlah mata pelajaran agama lebih banyak di banding dengan Sekolah Dasar Negeri.

4.    Wawancara dengan orangtua peserta didik/siswa
                       
          Foto profil orangtua siswa.
Wawancara keempat dengan orangtua siswa, yang bernama ibu Endah dan anaknya yang bernama Diana siswi kelas VI SD. Inilah hasil wawacaranya dengan beliau :
a.    Apakah ibu memberikan perhatian khusus kepada anak yang berhubungan dengan bakatnya ?
Jawab : iya, saya selalu memberikan motivasi pada anak saya untuk selalu belajar dan lebih mendalami bakat atau kemampuan yang dimilikinya. Tetapi, tidak bersifat memaksa hanya ketika anak saya sedang jenuh dengan  tugas-tugas sekolahnya atau di waktu luang ketika tidak ada tugas atau libur sekolah saja, karena walau bagaimanapun prestasi belajar di sekolah lebih utama dari pada hobinya menurut saya.
b.    Memang hobi atau bakat apa yang dimiliki anak ibu tersebut?
Jawab : hobi anak saya yaitu renang dan bermain bulu tangkis, ia sering melakukannya pada waktu libur sekolah, saat bermain dengan teman-temannya atau di sela-sela waktu setelah pulang sekolah.
c.    Apakah ibu memfasilitasi minat atau bakatnya tersebut?
Jawab : tidak terlalu memfasilitasi, tapi banyak cara untuk saya agar dia bisa mengembangkan bakatnya tersebut dengan cara memperbolehkan ia mengikuti renang bersama teman-temannya dan membelikan seperangkat alat untuk ia bermain bulu tangkis, serta mengizinkan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah.
d.    Lalu, bagaimana cara ibu agar anak tidak mengabaikan tugasnya di sekolah yaitu belajar mata pelajaran yang ada di sekolah?
Jawab : saya selalu memberikan nasehat dan motivasi untuk mendorongnya agar tidak lupa dengan tugas-tugasnya di sekolah, karena itu terpenting daripada hobi seperti sebelumya saya sudah katakan. Setiap malam sebelum tidur pukul 20.00 wib setelah ia pulang mengaji dari madrasah, saya menyuruhnya untuk membaca buku pelajaran walau saya sering mengingatkan terkadang ia lupa dan malas untuk belajar, tapi saya memberikan sebuah motivasi dan akhirnya ia mau belajar dengan sendirinya tanpa saya suruh lagi.
e.    Masalah apa saja yang sering dihadapi si anak ketika belajar dirumah?
Jawab : malas, karena ia lebih suka pada hobi atau ekstrakurikulernya di sekolah daripada kegiatan intrakurikulernya yang ada di sekolah. Tetapi ia tidak melupakan kewajibannya sebagai siswa untuk belajar pelajaran yang di sekolahnya atau mengerjakan tugas-tugasnya, hanya satu pelajaran yang ia sukai yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
f.     Kegiatan ekstrakurikuler apa saja yang diikuti oleh anak ibu?
Jawab : PMR, bulu tangkis dan Pramuka.
g.    Cita-cita apa yang inginkan anak ibu?
Jawab : anak saya ingin menjadi seorang dokter, makanya ia mengikuti PMR juga di sekolahnya.
h.    Bagaimana cara ibu untuk mengarahkan kariernya/cita-citanya untuk masadepannya nanti?
Jawab : setelah lulus nanti, saya akan menyekolahkan anak saya ke SMPN dan melanjutkan ke SMAN karena SMA sudah memasuki program jurusan saya menginginkan anak saya masuk jurusan IPA agar sesuai dengan cita-citanya menjadi seorang dokter dan pelajaran yang selalu ia sukai, setelah lulus SMA nanti saya berniat ingin mengkuliahkannya ke AKBID atau apalah yang sesuai dan ia sukai karena saya tidak mau memaksa walau bagaimanapun itu hak anak saya, saya hanya mendukung untuk kariernya nanti.

Dapat disimpulkan, orangtua yang mendukung karier seorang anak merupakan salah satu keberhasilann, tetapi fasilitas juga salah satu faktor pendukungnya, anak akan bisa jika kedua orangtua selalu memberikan bimbingan dan motivasi dan juga orangtua mengarahkan bakat dan minatnya untuk masadepannya nanti. Perencanaan orangtua terhadap karier anak akan membantu proses belajar si anak lebih terarah.

















BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Sebagai seorang calon guru profesional tentunya dituntut untuk menguasai kompetensi yang handal di bidangnya. Kompetensi yang dimaksud diantaranya adalah kompetensi pedagogik, sosial, profesional serta kepribadian. Dengan kompetensi pedagogik, maka guru diharapkan untuk dapat memahami siswanya.
Anak-anak usia SD (6-12 tahun) merupakan masa dimana anak-anak terlibat dengan dua dunia yaitu dunia bermain dan belajar. Pada masa ini, anak-anak mudah untuk dididik dari masa sebelumnya dan sesudahnya. Untuk itulah seorang guru perlu memahami sifat khas yang dimiliki anak didiknya baik kelas rendah maupun kelas tinggi. Untuk inilah maka seorang guru dituntut memahami perkembangan tugas apa yang perlu dilakukan anak pada masa ini sehingga guru dapat memperlakukan anak dengan tepat dalam proses pembelajaran.
Pengetahuan guru tentang karakteristik, fase dan perkembangan tugas anak usia SD sangat diperlukan untuk pembelajaran pendidikan  dan kariernya kelak. Hal ini dikarenakan dengan mamahami karakteristik, fase dan perkembangan tugas anak usia SD, guru dapat memberikan tugas sesuai dengan karakteristik perkembangan dari masing-masing kelas.







DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Noehi. 1995. Psikologi Pendidikan.Jakarta: Universitas Terbuka
Simanjuntak, B. Dan Pasaribu, I.L. 1983. Psikologi Perkembangan (Dasar Psikologi Kriminil).Bandung: Tarsito
Siswoyo, Dwi. 2007. Kaidah-Kaidah Pendidikan.Jakarta: Triwarsana







Tidak ada komentar:

Posting Komentar